Pendekatan Prabowo dalam Kepemimpinan Demokrasi Berlandaskan Militerisme

  • Bagikan
Pendekatan Prabowo dalam Kepemimpinan Demokrasi Berlandaskan Militerisme
Pendekatan Prabowo dalam Kepemimpinan Demokrasi Berlandaskan Militerisme

MoneyTalk, Jakarta – Dalam acara Total Politik pada 30 Oktober, Muhammad Qodari, yang dikenal sebagai Mr. Q, menyampaikan pemikirannya terkait peran militer dalam pemerintahan sipil dan bagaimana hal ini terefleksi dalam kepemimpinan Prabowo Subianto. Pernyataan ini menyoroti dinamika antara supremasi sipil dan simbol militer yang kuat, serta bagaimana latar belakang militer Prabowo mempengaruhi gaya kepemimpinannya.

Demokrasi dan Supremasi Sipil di Bawah Simbol Militer

Menurut Mr. Q, demokrasi memiliki aturan permainan yang diterima oleh semua pihak, dan salah satu syarat dalam demokrasi adalah supremasi sipil. Namun, dengan kepemimpinan sipil yang dipimpin Prabowo, pertanyaan muncul ketika ia mengajak para menteri dan wakil menteri ke Akademi Militer Magelang, yang dianggap sebagai simbol kekuatan militer. Hal ini menimbulkan spekulasi terkait posisi supremasi sipil dalam konteks pemerintahan yang dipimpin oleh mantan petinggi militer seperti Prabowo.

Mr. Q juga mengklarifikasi bahwa kepemimpinan Prabowo ini bukan junta militer, karena tidak ada jenderal aktif yang memegang kendali, dan Prabowo pun naik melalui proses demokrasi, bukan kudeta. Namun, simbol kuat militer dalam gaya kepemimpinannya menimbulkan beragam penafsiran di kalangan masyarakat.

Psikologi Pribadi dan Pengaruh Latar Belakang Militer

Mr. Q menilai bahwa tindakan Prabowo mengadakan pertemuan di Akademi Militer memiliki akar pada psikologi dan pengalaman pribadi yang sangat menghargai masa lalu. “Saya rasa Prabowo adalah orang yang melankolis dan patriotik, jadi tempat seperti Akademi Militer di Magelang memiliki makna khusus bagi beliau,” ujar Mr. Q. Ia membandingkan hal ini dengan kebiasaan pribadi, bahwa seseorang cenderung merasa terhubung dengan tempat yang membentuknya, sebagaimana Mr. Q sendiri merasa nyaman saat pulang ke kampung halaman di Palangkaraya.

Menghargai Nilai Sejarah dan Kebersamaan

Akademi Militer, menurut Mr. Q, adalah tempat yang penuh sejarah, termasuk perjuangan bangsa Indonesia melawan penjajahan. Selain itu, tempat ini juga membangun nilai-nilai seperti kedisiplinan, kekompakan, dan kebersamaan yang sejalan dengan gaya kepemimpinan Prabowo. Nilai-nilai tersebut terlihat saat kegiatan di Magelang yang mencakup PBB (Pelatihan Baris-Berbaris), olahraga, dan makan bersama, yang menjadi simbol dari team building.

Mr. Q menjelaskan bahwa selama acara makan bersama, Prabowo selalu memulai dan mengakhiri dengan doa syukur, mengingatkan peserta untuk bersyukur dan refleksi terhadap mereka yang kesulitan memperoleh makanan. “Beliau mengajak kita mengingat nikmat yang kita peroleh. Hal ini menciptakan rasa kebersamaan dan kesyukuran yang mendalam,” tambah Mr. Q.

Jawaban Terhadap Tantangan Nasional, Kemandirian Pangan, Energi, dan Kesehatan

Dalam diskusi tersebut, Prabowo turut mengangkat isu ketahanan nasional. Beliau menekankan pentingnya swasembada pangan, kemandirian energi, serta ketahanan kesehatan sebagai upaya persiapan menghadapi tantangan global seperti pandemi dan potensi konflik besar. Prabowo memandang bahwa ketahanan pangan dan energi, dengan langkah-langkah seperti hilirisasi dan penggunaan sumber energi lokal, menjadi prioritas nasional untuk memastikan Indonesia tidak tergantung pada pihak asing.

Kebijakan Prabowo, Bukan Militeristik, Tetapi Efisien dan Terstruktur

Sebagai figur dengan latar belakang militer, gaya Prabowo kerap dinilai memiliki nuansa militeristik. Mr. Q menegaskan bahwa bukan pemerintahannya yang militeristik, tetapi lebih pada cara mengelola kepemimpinan secara efisien dan terstruktur. Menurutnya, gaya Prabowo bukan soal dominasi militer, tetapi pemanfaatan disiplin dan kebersamaan dalam tim.

Ia membandingkan Prabowo dengan presiden terdahulu seperti Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), yang juga berlatar belakang militer tetapi memiliki pendekatan berbeda. Setiap pemimpin, lanjut Mr. Q, punya karakteristik dan pendekatan yang unik, dan perbedaan ini tidak menunjukkan ada yang lebih baik atau buruk.

Pernyataan Mr. Q di Total Politik memberikan perspektif unik mengenai Prabowo Subianto yang dinilai sebagai pemimpin yang mengedepankan kedisiplinan dan kesederhanaan sebagai dasar kepemimpinan. Ia melihat bahwa tindakan Prabowo yang membawa timnya ke Akademi Militer merupakan refleksi dari penghargaan terhadap masa lalu dan keinginan untuk membentuk tim yang kuat dan solid demi Indonesia yang lebih maju. Meskipun gaya ini mungkin terkesan militeristik, Mr. Q menekankan bahwa Prabowo tetap berkomitmen pada supremasi sipil dan aturan demokrasi yang menjadi fondasi pemerintahan.(c@kra)

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *