MoneyTalk,Jakarta – Namanya lebih dikenal dengan sebutan SIG daripada PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. Dan Waktu didirikan nama bukan SIG,tapi nama NV Pabrik Semen Gresik pada tanggal 25 Maret 1953.
Kemudian NV Pabrik Semen Gresik dijadikan Perusahaan Negara (Persero) berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 132 Tahun 1961.
Lalu setelah 9 tahun namanya berubah lagi, menjadi PT Semen Gresik berdasarkan Akta Notaris J.N. Siregar, S.H. Nomor 81 tanggal 24 Oktober 1969.
Dan saat ini, PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. merupakan industri semen terbesar di Indonesia
dengan menguasai kurang lebih 50% pangsa pasar. Dengan dukungan fasilitas produksi dan distribusi yang luas, serta dengan kekuatan finansial memungkinkan
Kemudian kegiatan usaha SIG yaitu menghasilkan Produk dan Jasa berupa semen kantong, semen curah, produk beton, produk agregat dan turunan semen, jasa dan lainnya.
Selain itu, SIG menjalankan usaha seperti produksi kantong, perdagangan bahan bangunan, jasa angkutan dan bongkar muat, kawasan industri, perdagangan internasional, jasa penambangan, teknologi informasi, pengembangan properti, dan pengelolaan limbah industri (Nathabumi).
Tapi menurut laporan keuangan Per 31 Desember 2021, Si SIG memiliki Aset lancar sebesar Rp15.270,00 miliar atau mengalami penurunan sebesar 1,89% dibandingkan saldo tahun sebelumnya.
Penurunan ini disebabkan karena Kas dan Setara Kas menurun sebesar Rp462,00 miliar karena adanya penurunan arus kas dari aktivitas operasi, karena adanya penurunan penerimaan dari pelanggan dan peningkatan pembayaran kepada pemasok.
Sekian dulu cerita si SIG. Nanti kita sambung lagi tentang pengelolaan anggaran SIG yang aneh aneh.
