MoneyTalk,Jakarta – Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana, menyatakan bahwa anggaran makan bergizi sebesar Rp.10 ribu per hari. Turunnya Anggaran ini bukan karena Pemerintah tidak Punya duit alias APBN lagi cekak.
Tetapi menurut Dadan Hindayana, dengan Anggaran sebesar Rp.10 Ribu sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan gizi seimbang, yang mencakup karbohidrat, protein, lemak, serta vitamin dan mineral sesuai kebutuhan harian penerima manfaat.
Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto memutuskan untuk memangkas anggaran makan bergizi gratis untuk anak dan ibu hamil menjadi Rp10 ribu per hari. Keputusan tersebut diambil setelah rapat terbatas di Istana Presiden pada Jumat (29/11/2024).
“Program makan bergizi ini nanti rata-rata minumumnya, atau rata-ratanya kita ingin memberi indeks per anak, per ibu hamil itu Rp10 ribu per hari. Kita ingin Rp15 ribu, tapi kondisi anggaran mungkin (cukup) Rp10 ribu,” kata Prabowo.
Menurut Koordinator Nasional GSBK (Gerakan Santri Biru Kuning),Febri Yohansyah alasan turunnya Anggaran Bergizi apa yang diucapkan oleh Presiden Prabowo dengan Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana sangat berbeda sekali.
Kalau menurut Dadan Hindayana alasan turunnya anggaran Bergizi bukan karena kita tidak punya anggaran. Dan pernyataan Dadan Hindayana sepertinya masih sombong, masih menyembunyikan bahwa APBN tidak mampu mengakomodasi program makanan Bergizi,tegas Febri.
Dan Presiden Prabowo itu mengakui turun anggaran Bergizi lantaran kondisi anggaran tidak cukup, dan cukupnya segitu alias hanya sebesar Rp.10 ribu, lanjut Febri.
Tetapi ke depan realisasi anggaran makanan Bergizi ini pemerintah akan terseok seok untuk memenuhinya lantaran pelan pelan pemerintah tidak punya duit, pungkasnya
