Dalam Nota keuangaan dan RABPN 2025, Pemerintah Jokowi memperproyeksi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia pada tahun pada tahun 2025 sekitar 5.2 persen.
Tetapi DPR mengusulkan target pertumbuhan ekonomi lebih tinggi daripada usulan pemerintah. Dimana Banggar mengusul target pertumbuhan ekonomi tahun depan 5,4 persen.
Usulan target pertumbuhan ekonomi sebesar 5.4 persen oleh Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR RI Said Abdullah. Dan pertumbuhan ekonomi 5.2 persen dianggap sebagai angka yang moderat.
Angka 5.2 persen menjadi modal kita tahap setahap mengembalikan angka pertumbuhan tinggi seperti masa lalu, kita pernah tumbuh 6-7 persen, seperti yang diharapkan Presiden (terpilih) Prabowo Subianto, kata Said Abdullah optimis.
Kemauan DPR yang ingin menargetkan pertumbuhan ekonomi sampai 5.4 persen hanya sekedar gaya gayaan saja. Dan juga ingin melawan wacana para pengamat ekonom yang mengatakan bahwa pada era pemerintahan Presiden Joko Widodo pertumbuhan ekonomi mandek pada level 5 persen.
Salah satu ekonom yang menyatakan bahwa pertumbuhan ekonomi yang mandek hanya di level 5 persen adalah Ekonom Senior INDEF Faisal Basri. Dia mengkritik utang di era rezim pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) yang membengkak, tetapi pertumbuhan ekonomi stagnan di level 5 persen.
