MoneyTalk, Jakarta – Putra bungsu Presiden Joko Widodo, Kaesang Pangarep, menjadi sorotan setelah Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) membidiknya terkait dugaan penggunaan jet pribadi untuk perjalanan ke luar negeri.
Dugaan ini memunculkan spekulasi tentang kemungkinan adanya gratifikasi, meskipun Kaesang bukanlah penyelenggara negara.
Wakil Ketua Umum Partai Golkar, Ace Hasan Syadzily, memberikan pembelaan kepada Kaesang.
Ace menegaskan bahwa Kaesang tidak terikat dengan peraturan yang berlaku untuk pejabat publik karena ia bukanlah seorang penyelenggara negara.
“Kaesang bukan penyelenggara negara, sehingga aturan tentang gratifikasi tidak berlaku padanya,” tegas Ace.
Namun, perkembangan terbaru menunjukkan bahwa keberadaan Kaesang saat ini tidak diketahui.
Hal ini menambah ketegangan dan spekulasi lebih lanjut mengenai kasus ini. Wakil Ketua KPK, Alexander Marwata, menyatakan bahwa meskipun Kaesang bukan pejabat negara, penerimaan fasilitas tertentu tetap perlu diselidiki jika ada indikasi keterkaitannya dengan penyelenggaraan negara.
“Kami tetap akan memverifikasi fakta-fakta terkait dugaan gratifikasi ini. Tidak jarang gratifikasi diberikan melalui perantara, seperti anggota keluarga atau kerabat,” ujar Alexander.
KPK berkomitmen untuk menelusuri kasus ini dengan cermat, mengingat potensi keterkaitan antara penggunaan jet pribadi oleh Kaesang dengan penyelenggaraan negara. Penyidikan terus berlanjut, sementara publik menanti klarifikasi resmi dari pihak terkait, terutama mengenai keberadaan Kaesang yang saat ini belum diketahui.(c@kra)
