MoneyTalk, Jakarta – “Good news, Guys! Dunia udah mulai muak sama dolar Amerika!” teriak Benix membuka videonya yang meledak di kanal YouTube Benix Official pada Kamis (16/10).
Dengan gaya khasnya yang sarkas dan tajam, Benix menuding sistem keuangan global selama ini cuma “alat penjajahan gaya baru” yang dikendalikan Amerika Serikat.
“Dolar itu bukan lagi soal ekonomi, tapi senjata politik global! Amerika paksa dunia pakai uangnya, biar bisa atur hidup kita!” ujarnya lantang.
Negara-negara Mulai Lawan Dolar Dibuang, Mata Uang Lokal Naik Daun. Dan Benix membeberkan fakta mencengangkan lebih dari 80 negara kini mulai meninggalkan dolar AS dalam transaksi dagang.
“Negara-negara BRICS udah pakai yuan. Asia Tengah pakai mata uang lokal. Bahkan Tanzania larang dolar beredar di negaranya! Gila kan, negara kecil aja berani lawan hegemoni Amerika,” ujarnya.
Ia juga menyoroti tren Local Currency Settlement (LCS) yang melonjak di Indonesia.
“Nilainya udah tembus Rp190 triliun per Juli 2025, naik hampir tiga kali lipat dari tahun lalu! Ini bukti kalau pelaku bisnis udah sadar dolar bukan segalanya.”
Rupiah–Yen Langsung! Tak Perlu Dolar Lagi. “Sekarang kalau lu mau impor barang dari Jepang, enggak perlu pakai dolar lagi, Guys!” kata Benix bersemangat.
Ia menjelaskan sistem LCS memungkinkan transaksi langsung antar mata uang lokal, seperti rupiah–yen atau rupiah–yuan.
“Dulu harus tukar dua kali, rugi kurs dua kali! Sekarang cukup sekali. Lebih efisien, lebih nasionalis, lebih cuan!” ujarnya.
Dominasi Dolar Rontok! Pangsa Dunia Turun ke 56%
Menurut Benix, kejayaan dolar sudah memasuki “fase senja”.
“Dulu pangsa dolar 70% dari cadangan devisa dunia, sekarang tinggal 56,32%! Ini artinya dunia udah mulai sadar,” ujarnya sambil menampilkan grafik menukik tajam di layar.
Ia menambahkan dengan nada mengejek, “Dolar itu udah kayak dinosaurus finansial besar, sombong, tapi sebentar lagi punah!”
Trump Disebut ‘Pencetak Uang Gila’
Benix tak ketinggalan menyindir mantan Presiden AS, Donald Trump, yang menurutnya jadi simbol kehancuran nilai dolar.
“Trump bikin utang Amerika nambah 53.000 triliun cuma buat janji politik! Katanya program Big Beautiful Bill, tapi isinya cuma cetak duit ngawur!”
Benix menertawakan kebijakan tersebut:
“Amerika lagi main monopoli sendiri. Duit dicetak seenaknya, nilai dolar makin jeblok. Dunia makin malas simpan dolar, Guys!”
BRICS, Asia, dan Afrika Kompak Lawan Barat
“Lihat aja BRICS Brasil, Rusia, India, China, Afrika Selatan sekarang udah kayak blok ekonomi anti-dolar!” kata Benix.
Ia menyebut hampir separuh transaksi BRICS kini pakai yuan China.
“Bahkan Rusia dan China udah jual minyak pakai mata uang mereka sendiri. Amerika gak bisa ngatur-ngatur lagi. Dunia berubah!”
Indonesia Siap Lepas dari Hegemoni Dolar
Menurut Benix, Indonesia termasuk negara yang mulai berani melawan dominasi dolar.
“BI udah bikin kesepakatan sama China buat transaksi pakai yuan–rupiah. Nilainya udah Rp82 triliun per Juli 2025!” katanya.
Ia menambahkan, pertemuan antara Presiden Prabowo dan Vladimir Putin disebut membuka peluang besar untuk transaksi non-dolar di sektor energi.
“Kalau Indonesia bisa jual CPO dan batu bara pakai rupiah, itu revolusi moneter nasional!” ujar Benix dengan nada tegas.
Benix Sindir AS: ‘Hegemoni Dolar Itu Racun Dunia’
“Dolar itu racun! Racun ekonomi yang bikin negara-negara miskin terus bergantung sama utang Amerika,” kata Benix dalam nada serius.
Ia menegaskan bahwa selama dolar jadi pusat sistem keuangan, dunia gak akan pernah benar-benar bebas.
“Dunia sekarang lagi disembuhkan. Dolarisasi itu proses detoksifikasi global, Guys!” ujarnya sambil tertawa.
Indonesia Harus Jadi Pionir
Benix menyerukan agar pemerintah Indonesia berani keluar dari bayang-bayang dolar dan memperkuat posisi rupiah di pasar internasional.
“Selama kita masih ngemis dolar, kita gak akan pernah benar-benar merdeka ekonomi,” katanya.