Listrik Mati 3 Hari, Ribuan Ayam Mati Kepanasan! Pengusaha Ngamuk Tuntut PLN Rp800 Juta!

  • Bagikan

MoneyTalk, Banda Aceh – Aceh kembali gelap gulita! Sudah tiga hari penuh tanpa listrik, ribuan warga menjerit kepanasan dan kini giliran pengusaha ayam yang meledak amarahnya.

“Rugi saya Rp800 juta! Ayam-ayam mati semua! PLN harus ganti rugi!” teriak Tarmizi, pemilik peternakan Makmur Jaya Farm di Kabupaten Bireuen, sambil menunjukkan tumpukan bangkai ayam yang membusuk di kandangnya, Rabu (1/10/2025).

Tiga hari tanpa aliran listrik membuat sistem ventilasi dan kipas kandang macet total. Suhu dalam kandang melonjak sampai 39 derajat, membuat ribuan ayam tewas mendadak. Bau busuk menyengat sampai ke jalan raya.

“Kami ini bayar listrik tiap bulan! Tapi PLN malah bikin kami bangkrut. Ini bukan gangguan biasa  ini kelalaian!” ujar Tarmizi geram.

Di sisi lain, Manajer Komunikasi PLN UID Aceh, Lukman Hakim, berusaha menenangkan situasi.

“Gangguan terjadi karena sistem bermasalah. Sudah kami pulihkan 60 persen wilayah dalam 24 jam,” katanya.

Namun saat ditanya penyebab pasti gangguan, Lukman bungkam. Tak ada penjelasan rinci. Warga dan pengusaha pun makin curiga: ada apa dengan sistem PLN Aceh?

Pemadaman ini melanda hampir seluruh Aceh  mulai dari Aceh Utara, Lhokseumawe, Bireuen, Aceh Tengah, hingga Banda Aceh. Ribuan rumah, toko, dan usaha kecil lumpuh total.

“Sudah tiga hari kayak zaman batu! Semalam hidup sebentar, siang mati lagi!” keluh Fira, warga Baet, Aceh Besar.

Warga kesulitan tidur karena panas, makanan di kulkas busuk, dan pompa air tak berfungsi.

“Anak-anak nangis terus! Kami sampai tidur di luar karena panas!” ujarnya putus asa.

Tak tahan lagi, para pengusaha di Aceh kini bersatu menyiapkan gugatan class action terhadap PLN. Kerugian ditaksir mencapai miliaran rupiah  dari ayam mati, es mencair, hingga ikan asin gagal kering.

“Ini bukan sekadar padam. Ini sabotase ekonomi rakyat!” ujar seorang pengusaha UMKM di Aceh Tengah.

Sementara itu, PLN sibuk klarifikasi di media, tapi warga menilai itu hanya janji kosong.

“Dari dulu alasan sama: gangguan sistem. Tapi yang rugi kami!” tulis seorang netizen di media sosial dengan tagar #PLNBiangGelap dan #AcehTanpaCahaya yang kini viral.

Pengamat energi dari Universitas Syiah Kuala, Dr. Zainal Abidin, menilai PLN harus terbuka soal penyebab blackout ini.

“Kalau terbukti kelalaian, PLN wajib memberi kompensasi. Ini bencana ekonomi buatan manusia,” ujarnya.

Sementara itu, warga mendesak agar manajemen PLN Aceh dievaluasi total. “Jangan cuma minta maaf. Kami butuh tindakan, bukan janji!” tegas Fira.

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *