Prabowo Hancurkan Mitos Sri Mulyani, Purbaya Harus Wujudkan Ekonomi Tumbuh 8%

  • Bagikan

MoneyTalk,Jakarta, – Suasana Indonesia Lawyers Club (ILC) memanas ketika Muhammad Misbakun, anggota DPR RI dari Fraksi Partai Golkar, melontarkan pernyataan keras yang langsung memicu tepuk tangan riuh. Dalam forum bertema ekonomi nasional itu, Misbakun menegaskan bahwa Presiden Prabowo Subianto berhasil menghancurkan mitos lama di dunia ekonomi Indonesia bahwa hanya Sri Mulyani yang bisa menyelamatkan negeri ini dari krisis.

“Kita harus memberikan penghargaan tinggi kepada Bapak Presiden Prabowo yang telah menghapus mitos bahwa kalau bukan Bu Sri Mulyani maka ekonomi Indonesia akan runtuh. Dan mitos itu dipatahkan oleh Pak Prabowo,” ujar Misbakun dengan lantang.

Menurutnya, selama hampir dua dekade, sosok Sri Mulyani telah membentuk bayang-bayang ketergantungan di sektor fiskal nasional.

“Orang selama ini ditakut-takuti, kalau bukan Sri Mulyani yang jadi Menteri Keuangan, Indonesia akan colaps. Ternyata tidak! Ekonomi kita tetap stabil. Dunia tetap percaya. Dan itu karena diplomasi ekonomi Prabowo di level kepala negara,” lanjutnya.

Prabowo Bangun Kepercayaan Dunia, Purbaya Siapkan Terobosan

Misbakun menilai, kehebatan Prabowo bukan hanya dalam diplomasi politik, tapi juga dalam meningkatkan “level trust” global terhadap Indonesia.

“Sekarang trust internasional bukan pada sosok teknokrat, tapi pada kepemimpinan negara. Dan Prabowo berhasil membangun itu,” tegasnya.

Dalam kesempatan tersebut, ia juga menyoroti peran Menteri Keuangan baru, Purbaya Yudhi Sadewa, yang menurutnya memiliki tugas berat namun strategis: mewujudkan visi ekonomi Prabowo menuju pertumbuhan 8 persen.

“Jangan bicara Purbaya sebagai individu, tapi sebagai ide  sebagai konseptor ekonomi yang mengeksekusi visi Presiden,” kata Misbakun.

“Tugasnya jelas: dari APBN defisit, pajak rendah, dan tekanan fiskal tinggi  dia harus ciptakan lompatan ekonomi.”

Jangan-Jangan Prabowo Dikerjain Lewat APBN 2026

Dalam momen yang memancing tawa dan tepuk tangan audiens, Misbakun juga menyindir keras rancangan APBN 2026 yang dinilainya masih sarat dengan ‘bom waktu’ warisan lama.

“Apakah kita sadar siapa pembuat desain APBN 2026 ini? Jangan-jangan Pak Prabowo mau dikerjain. Diciptakan bom waktu, supaya beliau yang kena resikonya,” sindirnya tajam.

Ia menilai transfer daerah yang kecil dan defisit fiskal yang lebar sebagai indikasi bahwa banyak kebijakan lama belum sinkron dengan arah baru pemerintahan Prabowo.

Karenanya, ia meminta agar Purbaya membangun komunikasi politik yang kuat dengan DPR, bukan hanya sibuk merespons isu media.

Desain Ekonomi Harus Nyata: Dari Pajak, Bansos, hingga Daya Beli

Lebih lanjut, Misbakun menantang Purbaya untuk mendesain ulang sistem ekonomi secara struktural, bukan sekadar kosmetik anggaran.

Ia menyebut tax ratio di bawah 10% sebagai sumber utama kelemahan APBN, yang harus segera ditangani dengan strategi fiskal progresif.

“Kalau mau menaikkan pertumbuhan, jangan naikkan pajak  malah turunkan seperti Vietnam yang menurunkan PPN ke 8% dan pertumbuhannya langsung tembus 8,3%,” ujar Misbakun.

Selain itu, ia menyoroti menurunnya daya beli kelas menengah yang bisa mengancam stabilitas ekonomi.

“Kelas menengah kita menurun dari 3,5 juta ke 1,7 juta. Ini bahaya. Bansos harus diarahkan juga ke kelas menengah rentan,” tambahnya.

Purbaya Harus Fokus, Bukan Sibuk Komentari Kementerian Lain

Misbakun mengingatkan agar Purbaya tidak terlalu sering berkomentar soal kebijakan kementerian lain, seperti pemotongan anggaran MBG atau LBG.

“Itu bukan kewenangannya. Fokuslah pada desain ekonomi besar, bukan komentar sektoral,” tegasnya.

Ia menyatakan dukungan penuh Golkar terhadap kebijakan ekonomi Prabowo dan Purbaya.

“Golkar partai pendukung pemerintah. Kami tidak akan menjegal, tapi kami ingin tahu desain besar Purbaya seperti apa untuk wujudkan visi Presiden menuju ekonomi 8%,” pungkasnya.

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *