Investasi Kripto di Indonesia: Legalitas, Keamanan, dan Cara Meraup Cuan

0

MoneyTalk, Jakarta – Kripto di Indonesia telah mengalami perkembangan signifikan dalam beberapa tahun terakhir, berubah dari yang dulu dianggap ilegal menjadi komoditi yang sah di bawah pengawasan Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti). Dalam sebuah diskusi menarik di kanal YouTube Daniel Monata Network pada 4 September 2024, Dr. Ir. Kasan MM, Kepala Bappebti, dan Robby, Ketua Umum Asosiasi Pedagang Aset Kripto Indonesia (ASPRINDO), mengupas tuntas segala hal terkait legalitas, keamanan, dan potensi keuntungan dari investasi kripto.

Dr. Kasan menjelaskan bahwa sejak 2018, aset kripto secara resmi telah diakui sebagai komoditi di Indonesia. Pemerintah, melalui Bappebti, mengatur segala hal terkait perizinan, pengawasan, pengembangan, hingga penindakan di industri kripto. Ini memberi kepastian hukum kepada masyarakat bahwa perdagangan kripto di Indonesia legal dan diawasi secara ketat.

Masyarakat yang ingin terjun ke dunia kripto disarankan untuk bertransaksi hanya melalui pedagang yang terdaftar di Bappebti. Saat ini, beberapa pedagang resmi seperti Pintu dan Bumi Santosa Cemerlang telah diakui, dengan 16 calon pedagang lainnya sedang dalam proses pendaftaran.

Dalam upaya melindungi investor, Bappebti telah menerapkan sistem kliring yang menjamin dana investor aman dan tidak dapat disalahgunakan oleh pedagang, berbeda dengan kasus seperti FTX yang terjadi pada 2022. Selain itu, semua transaksi di Indonesia dilakukan dengan mata uang rupiah, yang memudahkan pengawasan oleh otoritas terkait.

Robby juga menambahkan pentingnya edukasi bagi para calon investor agar tidak mudah terjebak dalam penipuan. Banyak kasus penipuan yang menggunakan aset kripto sebagai media, sehingga masyarakat harus berhati-hati dan selalu memastikan legalitas platform yang digunakan.

Sejak 2022, pemerintah Indonesia telah menetapkan pajak final sebesar 0,1% untuk setiap transaksi kripto. Robby menekankan bahwa meskipun pajak ini relatif kecil, penerapannya membuat transaksi kripto di Indonesia lebih transparan dan terhindar dari pajak progresif yang jauh lebih tinggi.

Investasi kripto memang dikenal sebagai instrumen investasi yang menjanjikan keuntungan besar, tetapi risikonya juga tinggi. Menurut Robby, edukasi adalah kunci utama dalam meraih cuan dari kripto. Banyak orang terjebak dalam hype tanpa memahami dasar-dasar aset kripto yang mereka beli.

Investor harus memahami siklus pasar kripto dan memilih aset yang tepat. Kripto seperti Bitcoin dan Ethereum, yang memiliki kapitalisasi besar dan dikenal stabil, dianggap lebih aman dibandingkan “shitcoin” yang cenderung sangat spekulatif. Salah satu strategi yang dianjurkan adalah metode Dollar-Cost Averaging (DCA), di mana investor secara berkala membeli aset dalam jumlah tetap untuk mengurangi dampak fluktuasi harga.

Tantangan dan Masa Depan Kripto di Indonesia. Meski aset kripto di Indonesia tidak dapat digunakan sebagai alat pembayaran, perkembangannya sebagai instrumen investasi terus meningkat. Menurut Dr. Kasan, nilai transaksi aset kripto di Indonesia mencapai Rp859,45 triliun pada 2021, dengan lebih dari 20 juta orang telah terjun ke dunia kripto. Jumlah ini menunjukkan minat yang tinggi terhadap kripto di Indonesia.

Namun, baik Dr. Kasan maupun Robby menegaskan bahwa edukasi publik harus terus ditingkatkan untuk mencegah spekulasi berlebihan dan penipuan. Mereka berharap regulasi yang semakin jelas, ekosistem yang aman, dan edukasi yang baik akan membuat kripto menjadi bagian penting dari perekonomian digital Indonesia.

Dengan regulasi yang semakin matang, legalitas yang jelas, dan sistem perlindungan yang ketat, kripto kini menjadi instrumen investasi yang menarik di Indonesia. Namun, penting bagi investor untuk selalu berhati-hati, memahami risiko, dan bertransaksi hanya melalui pedagang yang teregulasi. Dengan demikian, keuntungan dari investasi kripto dapat diraih dengan aman dan berkelanjutan.(c@kra)

Leave A Reply

Your email address will not be published.