MoneyTalk,Jakarta – Sampai update aksi jalan kaki 1300 KM 500 orang petani riau dan jambi Belum Membuahkan Hasil Yang Konkrit. Kemudian Petani Riau Dan Jambi lakukan occupy di KLHK RI dengan dirikan tenda seadanya.
Tenda yang di dirikan sebagai tempat bermalam para petani yang Occupy di depan kantor Kementerian Kehutanan Republik Indonesia dan Occupy akan di laksanakan sampai tuntutan para petani ini dipenuhi oleh kementerian Kehutanan RI.
500 orang petani riau dan jambi tiba di jakarta Setelah melakukan aksi jalan kaki selama 13 (tiga belas) hari. akhirnya sampai di jakarta tepatnya depan di kantor Kementerian Kehutanan Republik Indonesia.
Saat tiba perdana massa aksi berjejer di depan gerbang Kementerian Kehutanan dan para orator bergantian orasi. dan petani sebagai peserta aksi meneriaki “land reform, tanah untuk rakyat!!!”, dengan lantang.
Muhammad Ridwan selaku Ketua Umum Komite Pejuang Pertanian Rakyat (KPPR) mengatakan bahwa petani Riau dan Jambi tidak akan pulang sebelum tuntutan para petani ini belum dipenuhi oleh pemerintah dalam hal ini Kementerian Kehutanan.
“Kami meminta Mentri Kehutanan Bapak Raja Juli Antoni mengeluarkan SK Revisi terhadap Izin PT. Rimba Peranap Indah (RPI) untuk melakukan Enclav terhadap lahan masyarakat atau pelepasan dari areal konsesi PT RPI dengan mengeluarkan SK Adendum, begitu jga yang di Jambi konflik masyarakat dengan PT Wira Karya Sakti ( WKS) dan kami Meminta Mentri Kehutanan Bapak Raja Juli Antoni segera menyita lahan 2500 Ha di Desa Kota Garo, untuk selanjutnya dikembalikan sesuai peruntukannya dan menerbitkan Sertifikat untuk 1250 Kepala Keluarga” kata Ridwan Jumat (13/12/2024).
Lanjut Muhammad Ridwan mengatakan bahwa petani Riau dan Jambi yang melakukan aksi jalan kaki akan lakukan Occupy di KLHK RI sampai konflik agraria yang telah terjadi lama clear and clear. Dan petani telah beberapa malam ini menginap di tenda di bungkus dinginnya malam.
“Sudah 3 kali kita melakukan pertemuan dengan pihak Kementerian Kehutanan namun belum membuahkan hasil yang konkrit oleh karena itu kami petani Riau dan Jambi memastikan masih tetap pada kesepakatan tidak akan pulang sebelum tuntutan para petani ini belum dipenuhi oleh pemerintah dalam hal ini Kementerian Kehutanan” Tegas Ridwan.
Hal yang senada juga di sampaikan oleh bung Andi saputra. sebagai perwakilan petani Jambi yang mengatakan bahwa perjalanan ini kita lalui tidak mudah tetapi perjuangan ini di dasari satu-satunua sumber kehidupan dan mata pencaharian petani terampas.
perjalanan kita dari daerah hingga ke pusat negara ini tepatnya di Kementerian Kehutanan merupakan perjuangan untuk menyelamatkan hidup kami sebagai petani. Dan demi kelangsungan anak bangsa Indonesia yang mungkin kelak akan memimpin tanah air Indonesia tercinta.
“Pada saat ini hidup petani sudah begitu berat, kondisi kebutuhan ekonomi yang tinggi harus dihadapi petani tanpa ada sumber mata pencarian untuk menghidupi keluarganya. jika tanah yang menjadi sumber kehidupan petani di rampas maka kehidupan petani pun terancam lapar dan mati, maka dari itu petani disini akan terus menuntut hak nya atas sumber kehidupan dan hak nya atas hidup ” tandas Andi.