Tunggu yaa….Akan ada Benturan Golkar dengan KIM di Pilkada
MoneyTalk, Jakarta 25 Agustus 2024 – Dalam program Pilihan Indonesia yang disiarkan secara online pada 25 Agustus 2024, terjadi diskusi hangat mengenai perseteruan antara Partai Golkar dan Koalisi Indonesia Maju (KIM) dalam pemilihan kepala daerah (Pilkada) mendatang. Acara ini menampilkan narasumber Ahmad Doli Kurnia, Wakil Ketua Umum Partai Golkar, dan Ray Rangkuti, pengamat politik dari Lingkar Madani (LIMA).
Doli Kurnia menanggapi isu hangat mengenai rencana DPD Golkar Banten yang tetap mengusung Airin Rachmi Diany sebagai calon gubernur Banten, meskipun keputusan Koalisi Indonesia Maju (KIM) telah resmi mengusung Andra Soni dan Ahmad Dimyati Natakusuma sebagai calon gubernur dan wakil gubernur. Doli menegaskan bahwa Partai Golkar tetap solid dengan keputusan yang diambil sesuai kesepakatan Koalisi Indonesia Maju. Ia mengungkapkan, “Kami akan konsisten dengan kesepakatan bersama. Kami akan melihat perkembangan dan keputusan resmi pada tanggal 29 Agustus mendatang.”
Namun, pernyataan ini bertentangan dengan keputusan DPP Partai Golkar yang mengindikasikan dukungan untuk calon dari KIM. Pertanyaan muncul mengenai potensi keretakan di tubuh partai beringin ini. Doli menambahkan bahwa meskipun situasi ini dinamis, keputusan akhir akan diambil dengan mempertimbangkan kepentingan partai dan koalisi.
Ray Rangkuti, pengamat politik, mengkritisi situasi ini dengan mengatakan bahwa perubahan kebijakan di Golkar mungkin dipengaruhi oleh dinamika politik pasca-Putusan MK mengenai Pilkada serentak 2024. Menurutnya, perseteruan ini menunjukkan ketegangan internal yang berpotensi mempengaruhi stabilitas politik Golkar. “Politik itu dinamis dan sering kali menghadapi perubahan mendadak. Keputusan Golkar untuk mendukung atau menolak Airin akan mempengaruhi citra mereka di mata publik,” ungkap Ray.
Diskusi ini berlanjut dengan membahas dampak perubahan konstelasi politik terhadap Golkar dan strategi politik ke depan. Doli Kurnia menegaskan pentingnya menjaga kebersamaan dalam koalisi meskipun menghadapi perbedaan pendapat di internal partai. Sementara Ray Rangkuti menyoroti bahwa partai harus bijaksana dalam menangani ketegangan internal agar tidak merusak soliditas mereka menjelang Pilkada.
dinamika politik menjelang Pilkada, terfokus pada partai-partai besar seperti Golkar menangani perbedaan dan persaingan di dalam tubuh koalisi mereka.