MoneyTalk, Jakarta – Perbankan telah mendominasi perekonomian dunia selama ratusan tahun. Pernahkah Anda mendengar kutipan, “Jika Anda mengendalikan uang, Anda mengendalikan segalanya”? Ungkapan tersebut mencerminkan filosofi Mayer Anselm Rothschild, seorang tokoh berpengaruh dalam sejarah keuangan global. Melalui perjalanan sejarah perbankan modern, kita dapat memahami alasan di balik lahirnya DeFi (Decentralized Finance), sebuah sistem keuangan terdesentralisasi yang menjanjikan revolusi di dunia keuangan.
Sejarah Perbankan Modern, Pada tahun 1791, Rothschilds melalui Alexander Hamilton berhasil mendirikan Bank Sentral pertama di Amerika Serikat, yang dikenal sebagai The First Bank of the United States. Bank ini memperoleh mandat selama 20 tahun dari Kongres Amerika untuk menjadi pusat pengendalian moneter di negara tersebut. Namun, ketika Kongres menolak memperpanjang mandat bank ini pada tahun 1812, Rothschilds mengancam akan menyeret Amerika ke dalam perang dengan Inggris. Ancaman ini akhirnya terwujud dengan pecahnya perang antara Amerika dan Inggris yang berlangsung hingga tahun 1815.
Setelah perang berakhir, Rothschilds kembali mendapatkan mandat kedua untuk mendirikan Second Bank of the United States pada tahun 1816. Perjalanan panjang pengaruh Rothschilds berlanjut hingga tahun 1913 ketika mereka berhasil mendirikan Bank Sentral ketiga yang dikenal sebagai Federal Reserve, sebuah lembaga swasta yang hingga kini masih mengendalikan sistem keuangan Amerika dan dunia.
Perjanjian Bretton Woods dan Lahirnya Fiat Currency, Pada tahun 1944, 44 negara berkumpul di Bretton Woods dan mencapai kesepakatan bahwa dolar AS yang didukung oleh emas akan digunakan dalam transaksi internasional. Dengan nilai 35 dolar AS dapat ditukar dengan 1 oz emas, sistem ini bertahan hingga tahun 1971 ketika Presiden Richard Nixon secara sepihak meninggalkan standar emas. Dunia memasuki era baru keuangan fiat, yang berarti uang kertas tidak lagi didukung oleh aset fisik seperti emas. Sebuah “prank” besar-besaran bagi seluruh dunia, saat emas dipertukarkan dengan kertas yang tidak memiliki nilai intrinsik.
Lahirnya DeFi, Revolusi Finansial Baru, DeFi atau Decentralized Finance muncul sebagai solusi atas ketergantungan pada sistem perbankan tradisional. DeFi memungkinkan siapa saja untuk terlibat dalam kegiatan finansial tanpa perlu bergantung pada bank sentral atau lembaga keuangan lainnya. Di dunia DeFi, hukum ditentukan oleh algoritma dan kode, yang dikenal dengan istilah “Code is Law”. Tidak ada direktur atau dewan yang mengontrol sistem ini, melainkan setiap pengguna yang tergabung dalam DAO (Decentralized Autonomous Organization) yang memiliki hak suara dalam setiap perubahan aturan.
Dalam ekosistem DeFi, transaksi dilakukan melalui blockchain dan banyak protokol DeFi berjalan di atas Ethereum dan Binance Smart Chain (BSC). Salah satu platform terkemuka di BSC adalah Biswap, yang menawarkan biaya transaksi yang sangat rendah, hanya 0,2%. Selain itu, Biswap juga menghadirkan berbagai program rewards yang menguntungkan pengguna, seperti staking dan farming.
Keuntungan DeFi dan Akses Keuangan Global, Salah satu alasan utama mengapa DeFi begitu revolusioner adalah karena ia menawarkan akses ke layanan keuangan kepada lebih dari 2 miliar orang di dunia yang tidak memiliki akses ke bank. Misalnya, di negara-negara seperti Afghanistan, Kamboja, dan Chad, kurang dari 25% populasi memiliki akses ke sistem perbankan. Namun, dengan adanya internet, mereka dapat memanfaatkan DeFi untuk terlibat dalam transaksi keuangan global.
DeFi tidak terbatas oleh zona waktu atau batas negara. Ia tersedia 24 jam sehari dan dapat diakses di mana saja selama ada koneksi internet. Ini juga memberikan kesempatan kepada individu untuk mendapatkan keuntungan dari simpanan dan pinjaman dengan suku bunga yang lebih tinggi daripada bank tradisional. Salah satu fitur menarik dalam DeFi adalah staking, di mana pengguna dapat menyimpan aset kripto mereka dan mendapatkan imbal hasil yang signifikan.
Unbanked Revolution, Gerakan Lepas dari Sistem Perbankan: Di tengah berkembangnya DeFi, muncul gerakan yang dikenal sebagai Unbanked Revolution, di mana individu dan komunitas mulai melepaskan diri dari ketergantungan pada sistem perbankan tradisional. Banyak yang sudah memanfaatkan DeFi untuk berbagai kebutuhan, mulai dari pembayaran, investasi, hingga mendapatkan pinjaman.
Seiring dengan semakin berkembangnya teknologi blockchain, DeFi membuka babak baru dalam sistem keuangan global. Dengan memberikan akses keuangan yang lebih luas, transparan, dan efisien, DeFi menawarkan alternatif yang menarik bagi sistem perbankan tradisional. Namun, penting untuk diingat bahwa meskipun DeFi membawa potensi besar, ia masih merupakan eksperimen yang sedang berkembang, dan risiko-risiko tertentu, seperti impermanent loss dalam liquidity pool, harus dipahami oleh setiap pengguna.
Dengan demikian, DeFi adalah masa depan keuangan dunia yang kini berada di tangan setiap pengguna, bukan lagi di bawah kendali bank atau lembaga keuangan tradisional. Gerakan menuju kebebasan finansial yang lebih inklusif kini dimulai.
Penulis :Gatot S. Senjaya,Pengamat dan Pengembang Blockchain.