Pesan Presiden Prabowo: Hal-hal Rawan Tidak Perlu Telpon

  • Bagikan
Pesan Presiden Prabowo: Hal-hal Rawan Tidak Perlu Telpon
Pesan Presiden Prabowo: Hal-hal Rawan Tidak Perlu Telpon

MoneyTalk, Jakarta- Pada Rabu, 6 November 2024, dalam rapat Kabinet Merah Putih yang digelar di Istana Negara, Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, menyampaikan pesan penting kepada seluruh anggota kabinet terkait komunikasi saat dirinya berada di luar negeri. Pesan tersebut berfokus pada penggunaan teknologi dan kewaspadaan terhadap potensi ancaman kebocoran informasi sensitif.

Presiden Prabowo memulai pesan ini dengan mengingatkan kabinet bahwa saat ini kita hidup di era modern dengan kemajuan teknologi yang pesat. Oleh karena itu, untuk memudahkan komunikasi dengan dirinya saat sedang berada di luar negeri, ia membuka pintu lebar untuk penggunaan berbagai alat komunikasi digital, seperti video conferencing dan aplikasi pesan instan.

“Silakan gunakan teknologi, tetapi hal-hal yang rawan, tidak perlu telepon,” ujarnya.

Prabowo menegaskan, meskipun teknologi menawarkan kenyamanan dan kemudahan dalam berkomunikasi, ada hal-hal yang perlu diperhatikan dengan lebih hati-hati. Ia mengingatkan komunikasi melalui telepon atau media lain yang tidak terjamin keamanannya bisa jadi rentan terhadap penyadapan atau kebocoran informasi.

“Zaman modern ini banyak telinga yang ingin dengar,” tambahnya.

Dalam bagian lain dari pidatonya, Presiden Prabowo juga menekankan pentingnya kewaspadaan terhadap informasi yang memiliki nilai strategis.

“Hal-hal ini tidak bisa saya hindari, karena semua punya nilai strategis yang berhubungan langsung dengan keadaan ekonomi kita,” ujarnya.

Prabowo mengingatkan, negara-negara atau blok ekonomi yang memiliki pengaruh besar terhadap kelangsungan ekonomi Indonesia memerlukan perhatian khusus dalam hal komunikasi dan negosiasi. Oleh karena itu, menurutnya, komunikasi yang menyangkut masalah ekonomi dan strategi negara harus dilakukan dengan sangat hati-hati.

“Karena kita harus berunding dan menyelesaikan masalah-masalah yang krusial dengan kelompok-kelompok negara ini, yang bisa dikatakan merupakan blok-blok ekonomi yang sangat penting untuk kelangsungan hidup ekonomi kita,” jelas Prabowo, menunjukkan betapa penting menjaga kerahasiaan dan sensitivitas dalam setiap percakapan yang terkait dengan kepentingan negara.

Lebih lanjut, Presiden Prabowo juga menegaskan prinsip keterbukaan dalam komunikasi. Ia menyampaikan, meskipun dirinya memiliki posisi sebagai pemimpin, ia tidak ingin ada jarak atau perbedaan protokoler yang menghalangi interaksi antara dirinya dan para anggota kabinet.

“Saya merasa perlu untuk mengumpulkan saudara-saudara, menyampaikan beberapa pengarahan selama saya berada di luar negeri,” ujar Prabowo.

Ia menekankan, dalam menjalankan tugas pemerintahan, hubungan antar anggota kabinet harus dibangun berdasarkan kerja sama dan rasa kolegialitas.

“Kita ini adalah kolega, kita mengabdi sama-sama ke rakyat,” katanya.

Ia juga menegaskan, tidak ada yang perlu dikhawatirkan terkait hierarki atau status, karena tujuan utama dari pemerintahan adalah mengabdi kepada rakyat Indonesia.

Pesan Presiden Prabowo dalam rapat Kabinet Merah Putih ini menunjukkan pentingnya pengelolaan komunikasi yang bijak di era digital, khususnya dalam menjaga keamanan informasi strategis. Ia mengingatkan seluruh anggota kabinet untuk menggunakan teknologi dengan hati-hati, terutama dalam hal-hal yang rawan kebocoran informasi.

Meskipun demikian, Prabowo menegaskan bahwa ia terbuka untuk komunikasi langsung, tanpa adanya pembatasan protokoler yang menghalangi anggota kabinet untuk menghubunginya kapan saja jika diperlukan.

Sebagai pemimpin, Prabowo juga menekankan pentingnya kolaborasi dan kebersamaan dalam menjalankan tugas negara. Dengan prinsip keterbukaan dan komunikasi yang efektif, diharapkan kabinet dapat bekerja dengan lebih baik dalam menyelesaikan berbagai tantangan yang ada di hadapan Indonesia.(c@kra)

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *