Inisiatif Pupuk Indonesia dalam Mengurangi Emisi

  • Bagikan
Inisiatif Pupuk Indonesia dalam Mengurangi Emisi
Inisiatif Pupuk Indonesia dalam Mengurangi Emisi

MoneyTalk, Jakarta — Dalam upaya mendukung target keberlanjutan global, PT Pupuk Indonesia (Persero) berkomitmen untuk mengurangi emisi karbon secara signifikan melalui berbagai inisiatif strategis. William Kusnanto, Vice President Sinerji Teknologi dan Operasi PT Pupuk Indonesia, memaparkan rencana ambisius perusahaan untuk mencapai pengurangan emisi karbon sebesar 28% pada tahun 2030 dan net zero emission pada 2060.

“Kami di Pupuk Indonesia sudah mengembangkan inisiatif untuk membantu mengurangi emisi global. Pada 2030 kami berkomitmen mengurangi 28% dari total emisi dan pada 2060 mencapai net zero emission,” ujar William Kusnanto dalam seminar yang digelar di Jakarta, Sabtu (09/11/2024).

Sebagai bagian dari komitmennya terhadap keberlanjutan, PT Pupuk Indonesia telah menerapkan sejumlah langkah strategis untuk mengurangi emisi karbon di seluruh rantai produksinya. Berikut adalah beberapa inisiatif utama yang dijalankan perusahaan:

1. Efisiensi Energi dalam Produksi: Pupuk Indonesia terus meningkatkan efisiensi energi dalam proses produksinya. Perusahaan melakukan audit energi secara berkala untuk mengidentifikasi peluang penghematan energi dan mengurangi konsumsi bahan bakar fosil. Langkah ini diharapkan dapat menurunkan jejak karbon sekaligus mengurangi biaya operasional.

“Kami mengimplementasikan teknologi hemat energi pada fasilitas produksi, termasuk penggunaan boiler efisien dan optimasi proses produksi untuk menurunkan konsumsi energi,” kata William.

2. Pengembangan Teknologi Hijau: Salah satu fokus utama Pupuk Indonesia adalah pengembangan teknologi hijau. Perusahaan telah mulai berinvestasi dalam penggunaan energi terbarukan, seperti panel surya untuk pasokan listrik di beberapa fasilitasnya, serta memanfaatkan biomassa sebagai sumber energi alternatif. Langkah ini tidak hanya mengurangi emisi karbon tetapi juga mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil.

3. Teknologi Carbon Capture: Dalam rangka mencapai target net zero emission, Pupuk Indonesia sedang mengeksplorasi teknologi Carbon Capture, Utilization, and Storage (CCUS). Teknologi ini memungkinkan penangkapan karbon dioksida dari proses produksi untuk kemudian dimanfaatkan atau disimpan sehingga tidak dilepaskan ke atmosfer.

“Teknologi carbon capture menjadi salah satu pilar utama kami untuk mencapai target emisi nol bersih pada 2060. Kami sedang dalam tahap uji coba untuk memastikan teknologi ini dapat diimplementasikan secara efektif,” tambah William.

4. Optimalisasi Pemakaian Bahan Baku: Selain berfokus pada efisiensi energi, perusahaan juga melakukan optimalisasi penggunaan bahan baku untuk meminimalkan limbah dan emisi selama proses produksi pupuk. Inisiatif ini mencakup inovasi dalam formulasi produk sehingga menghasilkan pupuk yang lebih efisien dan ramah lingkungan.

Pupuk Indonesia telah menetapkan peta jalan (roadmap) menuju net zero emission yang mencakup beberapa fase, yaitu:

Fase I (2024-2030): Fokus pada pengurangan emisi sebesar 28% melalui efisiensi energi, penggunaan teknologi hijau, dan peningkatan kesadaran keberlanjutan di internal perusahaan.

Fase II (2031-2050): Implementasi penuh teknologi CCUS dan peningkatan investasi dalam energi terbarukan serta penggunaan bahan bakar alternatif.

Fase III (2051-2060): Mencapai net zero emission melalui kombinasi pengurangan emisi langsung dan pengimbangan emisi yang tersisa melalui proyek-proyek karbon offset seperti reforestasi.

“Rencana kami tidak hanya untuk jangka pendek tetapi juga memiliki pandangan jangka panjang. Kami berharap langkah-langkah ini dapat memberikan dampak positif bagi lingkungan dan ekonomi nasional,” jelas William.

Langkah-langkah yang dilakukan oleh Pupuk Indonesia sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs) yang ditetapkan oleh PBB, terutama pada Tujuan 13 (Aksi Iklim) dan Tujuan 12 (Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab).

William menegaskan bahwa keberlanjutan tidak hanya menjadi tanggung jawab korporasi besar tetapi juga semua pihak, mulai dari pemerintah hingga masyarakat. Oleh karena itu, Pupuk Indonesia juga aktif berpartisipasi dalam program kemitraan dengan berbagai stakeholders untuk mengimplementasikan praktik keberlanjutan.

Selain fokus pada pengurangan emisi, inisiatif keberlanjutan Pupuk Indonesia juga diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi sektor pertanian di Indonesia. Dengan memproduksi pupuk yang lebih ramah lingkungan, perusahaan berupaya mendukung praktik pertanian berkelanjutan yang dapat meningkatkan produktivitas lahan tanpa merusak ekosistem.

“Kami percaya bahwa dengan pupuk yang lebih ramah lingkungan, kami tidak hanya membantu mengurangi dampak lingkungan tetapi juga berkontribusi pada ketahanan pangan nasional,” ujar William.

Meskipun Pupuk Indonesia telah mengambil berbagai langkah untuk mengurangi emisi, tantangan masih tetap ada. Beberapa di antaranya adalah tingginya biaya investasi untuk teknologi hijau, regulasi yang terus berkembang, serta perubahan dinamika pasar global.

Namun, perusahaan melihat tantangan ini sebagai peluang untuk berinovasi dan memperkuat posisinya sebagai pemimpin industri yang berkomitmen pada keberlanjutan. Dengan dukungan dari pemerintah dan kemitraan dengan berbagai pihak, Pupuk Indonesia optimis dapat mencapai target ambisiusnya.

Komitmen PT Pupuk Indonesia (Persero) dalam mengurangi emisi karbon dan mencapai net zero emission merupakan langkah penting dalam mendukung keberlanjutan di Indonesia. Melalui berbagai inisiatif seperti efisiensi energi, pengembangan teknologi hijau, dan carbon capture, perusahaan berupaya tidak hanya mencapai target lingkungan tetapi juga mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih hijau.

Langkah ini diharapkan dapat menjadi contoh bagi industri lain untuk berkontribusi dalam upaya global menghadapi tantangan perubahan iklim dan menciptakan masa depan yang lebih berkelanjutan.

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *