Semua Orang Masuk Politik
Jakarta,MoneyTalk – Beberapa kejadian yang berkembang belakangan ini sangat fenomenal sekali. Mungkin momentumnya mendekati tahun politik yakni di 2024 nanti. Banyak sekali aktris yang berbondong-bondong maju sebagai kontestan di momentum politik ini.
Selain dikalangan aktris, ada juga kalangan musisi, tokoh agama bahkan pemain bola seperti Markus Horison yang maju sebagai kontestan di momentum ini. Bukan tidak boleh, secara perundang-undangan semua warga negara terjamin hak politiknya.
Namun, motif yang melatar belakangi atas keputusan sebagai kontestan hanya mereka yang mengetahui. Entah ini sebagai strategi partai untuk menaikan elektabilitas partainya, atau memang ingin memberikan ide serta gagasan untuk mewakili kelompoknya.
Di rujuk pada teori klasik menurut Aristoteles politik merupakan usaha yang ditempuh oleh warga negara untuk mewujudkan kebaikan bersama. Tentunya menempuh untuk menuangkan pemikiran-pemikiran yang baik dan berkelanjutan, visioner dan sesuai dengan kebutuhan negara.
Sedangkan menurut Ramlan Surbakti, Pengertian politik adalah interaksi antara pemerintah dan masyarakat dalam rangka pembuatan dan pelaksanaan keputusan yang mengikat tentang kebaikan bersama masyarakat yang tinggal dalam suatu wilayah tertentu. Artinya sudah sangat jelas, selain untuk menuntaskan ambisi ada beberapa instrument keahlian yang perlu dilengkapi, seperti ilmu komunikasi politik, administrasi publik, manajemen konflik dan problem solving, mengerti hak azasi manusia bahkan yang agak beratnya ekonomi politik sampai filsafat politik.
Lalu bagaimana dengan ‘Mereka’ yang tiba-tiba menjadi kontestan? Sekali lagi saya ingin menegaskan boleh-boleh saja karena hukum kita mengatur demikian. Akan tetapi sangat disayangkan jika semuanya terjun ke dunia politik hanya karena modal ketenaran sebagai publik figur.
Atau apakah mungkin ini adalah menifestasi dari teori Maslow tentang 5 tingkat kebutuhan dasar manusia yang ujungnya ingin menguasai orang lain? Entahlah. Semoga saja, semua hal ini bermuara pada demi kebaikan bersama seperti apa yang disampaikan oleh Aristoteles dalam mendefinisikan soal politik.
Bagi saya, politik menjadi sebuah media perjuangan ide dan gagasan. Bukan hanya persoalan pengabdian belaka. Jika hanya ingin mengabdi tapi tidak mempunyai beragam ide yang disesuaikan kebutujan juga ini akan menjadi repot. Bahkan cenderung untuk mengamputasi demokrasi. Dibalik itu semua, saya masih yakin dan percaya bahwa rakyat kita sangat cerdas dalam menentukan pilihan. Bisa menitipkan harapannya kepada mereka yang nanti akan melanggengkan hajatnya di dunia politik.
Oleh :
Teguh Pati Ajidarma
(Tim Kaderisasi Nasional PB PMII)
Views: 0