Begitu Bodohnya orang orang Pertamina Berbisnis Dengan Philipina sehingga Berpotensi Merugikan PIMD
MoneyTalk.Id mendapat dokumen tentang Pertamina International Marketing and Distribution Pte. Ltd. (PIMD), yang merupakan anak perusahaan PT Pertamina Patra Niaga (PT PPN).
Dalam dokumen tersebut PIMD memiliki piutang yang sudah lewat jatuh tempo kepada Phoenix Petroleum Philippines, Inc (PPPI) sebesar USD124.534.382,23.
Dan Cerita Piutang PIMD kepada orang orang Philipina alias PPPI mulai sejak tahun 2020 terkait fuel supply yang berasal dari delapan kontrak/award.
Hal ini memang dilatarbelakangi dari Kebodohan Orang orang Pertamina alias PIMD. Dimana Pada award tender pertama di bulan Juli 2020, syarat pembayaran atas transaksi Tersebut adalah open account tanpa jaminan dengan jangka waktu pelunasan selama 30 hari.
Kemudian juga, pada award tender kedua pada bulan Oktober 2020 untuk pengiriman kargo Bulan Desember 2020, disepakati bahwa syarat pembayaran diubah menjadi open account dengan jangka waktu pelunasan selama 60 hari tanpa Jaminan.
Mekanisme penjualan non tunai dengan open account 60 hari tersebut tidak melalui evaluasi credit scoring atau credit rating, credit limit dan kecukupan jaminan. PIMD Langsung menerima term of payment yang diusulkan PPPI dalam Letter of Intent untuk memasok Gas Oil dan Mogas mulai bulan Desember 2020 dan seterusnya.
Jadi sudah jelas, dari cerita diatas dimana kebodohan orang orang PIMD yang berbisnis dengan orang orang Philipina alias PPPI. Mereka melakukan transaksi pengiriman fuel supply tanpa ada jaminan.
Enak dong PPPI itu. Untung besar perusahaan tersebut. PPPI tidak mau bayar ke PIMD.Dan perusahaan PIMD hanya gigit jari, bisa bisa berpotensi rugi gara gara berbisnis dengan PPPI.