Lucky Hakim Dituding Bikin Perpecahan di Partai Golkar Indramayu
Indramayu, MoneyTalk – Situasi politik setelah pendaftaran calon kepala daerah terus dinamis. Di Indramayu, kehadiran Calon Bupati Lucky Hakim diduga membuat perpecahan di tubuh Partai Golkar.
Menurut Direktur Eksekutif Cakra Network Consultant (CNC) Totok Santoso dugaan ini timbul karena Partai Golkar memberi rekomendasi pada pasangan Bambang Hermanto dan Kasan Basari untuk maju di Pilkada Indramayu 2024. Keduanya diusung sebagai calon Bupati dan wakil Bupati Indramayu.
Namun, Lucky Hakim malah mengajak Ketua DPRD Indramayu, Syaefudin, untuk menjadi pasangannya. Padahal Syaefudin tercatat sebagai Ketua DPD Golkar Indramayu.
“Karena Lucky Hakim, Syaefudin bukannya memimpin Partai Golkar memenangkan pasangan Bambang Hermanto dan Kasan Basari yang sudah mendapat rekomendasi, Syaefudin malah memilih untuk maju melawan pasangan tersebut,” kata Totok.
Hal ini, lanjut Totok, menjadi indikator yang kurang baik bagi konsolidasi Partai Golkar di Indramayu dan membuat Syaefudin terancam mendapat sanksi dari partai.
Padahal, majunya Lucky Hakim sebagai calon bupati Indramayu pun sudah mendapat cibiran dari berbagai kalangan di Indramayu. Pasalnya track record Lucky Hakim sebagai pejabat dianggap tidak baik.
Sebab ketika menjadi sebagai Wakil Bupati Indramayu Lucky Hakim mengaku sendiri bila dirinya tak mampu mengemban amanah dan karenanya memilih untuk mundur di tengah jalan. Hal ini menurut Totok mencerminkan kurangnya komitmen dan tanggung jawab Lucky Hakim dalam memegang amanah publik yang membuat warga Indramayu menjadi kecewa dan merasa dikhianati.
“Kalau Lucky Hakim sudah mengaku tak sanggup mengambil peran sebagai wakil bupati, bagaimana jadinya Indramayu kalau dia jadi bupati?,” tanya Totok.
Menariknya, bukan hanya dugaan menimbulkan perpecahan di tubuh Partai Golkar, majunya Lucky Hakim dalam pilkada kali ini juga diduga menimbulkan perpecahan di Gerindra Indramayu.
Karena disaat DPP, DPC, PAC, hingga Ranting Partai Gerindra kompak mendukung pasangan Bambang Hermanto dan Kasan Basari, ada ratusan orang yang mengaku kader Partai Gerindra malah ingin mendukung pasangan Lucky Hakim dan Syaefudin.
“Ini menjadi preseden buruk bagi warga Indramayu. Sebab kontestasi haruslah menjadi ajang pemersatu, bukan malah menjadi media pemecah partai,” lugas Totok.