Tak Perlu Diserang, Punya Partai Baru Pun, Peluang Anies Jadi Capres Tipis di 2034

  • Bagikan

MoneyTalk, Jakarta – Dalam sebuah tulisan yang diterima oleh MoneyTalk.id pada Senin (2/9), Sugiyanto (SGY)-Emik, Ketua Himpunan Masyarakat Nusantara (Hasrat), mengajak publik untuk tidak lagi menyerang Anies Baswedan pasca kekalahannya dalam Pilpres 2024 dan kegagalannya berpartisipasi dalam Pilkada, khususnya di Jakarta.

Dalam pandangannya, alih-alih terus mengkritik, lebih baik memberikan ruang bagi Anies untuk merefleksikan kegagalannya dan menyusun langkah baru menuju masa depan politiknya.

“Harus diakui, Anies Baswedan sebelumnya memang menjadi salah satu tokoh sentral dalam panggung politik Indonesia.

Namun, kini Anies menghadapi kenyataan pahit setelah kekalahannya dalam Pilpres 2024 dan kegagalannya untuk berpartisipasi dalam Pilkada, terutama Pilkada Jakarta,” tulis Sugiyanto.

Menghormati Proses Refleksi Anies

Menurut Sugiyanto, setiap kekalahan politik, khususnya di tingkat nasional, pasti membawa kekecewaan yang mendalam.

Ketika Anies mengungkapkan kritik terhadap partai-partai yang dianggapnya tersandera atau menyampaikan pandangan lainnya, ini mungkin adalah bagian dari proses penyesuaian diri dengan realitas baru.

“Kritik tersebut, meskipun tidak selalu tepat, mungkin adalah bentuk dari ekspresi frustrasi. Menyerang balik hanya akan memperkeruh suasana dan menambah beban emosional bagi Anies Baswedan,” lanjut Sugiyanto.

Ia menekankan bahwa sebagai lawan politik atau publik yang kritis, sikap bijak adalah dengan tidak merespons secara berlebihan. Menghormati hak Anies untuk berekspresi adalah langkah yang lebih matang dibandingkan menyerangnya.

Wacana Mendirikan Partai Baru

Lebih lanjut, Sugiyanto menyoroti wacana bahwa Anies mungkin akan mendirikan partai politik baru sebagai upaya untuk bangkit dari kekalahannya.

Meskipun secara teoritis langkah ini masuk akal, tantangan praktisnya sangat besar, terutama dengan aturan politik di Indonesia yang mensyaratkan partai memiliki minimal 20 persen kursi di DPR RI untuk dapat mengusung calon presiden dan wakil presiden.

“Jika Anies mendirikan partai baru setelah kekalahannya, partai tersebut masih harus bertarung untuk mendapatkan kursi dalam Pemilu 2029, yang sekali lagi akan diadakan secara serentak.

Ini berarti, tanpa kursi di DPR RI, peluang Anies untuk maju di Pilpres 2029 sangat kecil, kecuali ada perubahan signifikan dalam aturan pemilu,” tulis Sugiyanto.

Peluang Muncul di 2034

Sugiyanto memprediksi bahwa mengingat kompleksitas dan tantangan politik yang ada, kemungkinan realistisnya adalah Anies baru akan memiliki peluang untuk kembali mencalonkan diri pada Pilpres 2034.

Namun, peluang ini sangat bergantung pada kemampuan partai baru yang mungkin didirikannya untuk lolos dari parliamentary threshold sebesar 4 persen pada Pemilu 2029.

“Ini adalah perjalanan panjang yang penuh dengan ketidakpastian. Oleh karena itu, bijaknya kita memberikan ruang bagi Anies untuk menyusun strategi dan berefleksi, tanpa perlu terus menyerangnya,” ujar Sugiyanto.

Beri Ruang dan Jangan Menyerang Anies

Sugiyanto menekankan pentingnya sikap saling menghargai sesama anak bangsa, termasuk kepada Anies Baswedan. “Memberikan ruang baginya untuk mengekspresikan diri adalah bentuk empati yang perlu kita tunjukkan dalam kehidupan berdemokrasi,” jelasnya.

Ia juga mengutip sebuah peribahasa, “Apakah kamu tahu apa yang menyakitkan? Menjadi orang yang ditinggalkan, diberi tahu bahwa kamu tidak berharga sama sekali,” yang mungkin relevan dengan kondisi Anies saat ini.

Dalam konteks ini, Sugiyanto mengajak publik untuk berhenti menyerang Anies dan membiarkannya menemukan jalannya sendiri tanpa tekanan atau ekspektasi yang berlebihan.

“Dalam dunia politik yang dinamis, setiap tokoh memiliki hak untuk berefleksi dan mencari jalan baru. Anies Baswedan pun tidak terkecuali,” tutupnya.

Hal ini menjadi seruan untuk lebih bijaksana dalam berpolitik dan menunjukkan kematangan demokrasi yang lebih besar di Indonesia.(c@kra)

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *