Ambisi Prabowo Subianto Membangun Giant Sea Wall, Untuk Apa ?
MoneyTalk, Jakarta – Pemerintah akan merealisasikan ambisi Presiden Terpilih 2024-2029, Prabowo Subianto, untuk membangun tanggul laut raksasa atau giant sea wall yang membentang dari Jakarta hingga Gresik, Jawa Timur.
Proyek ambisius ini direncanakan mulai dikerjakan pada tahun depan. Tahap awal pembangunan akan dimulai dari Jakarta hingga Bekasi, Jawa Barat, dengan tujuan utama untuk mengatasi masalah banjir rob yang sering terjadi di kawasan pesisir.
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono, menekankan pentingnya agar proyek giant sea wall ini tidak hanya berfungsi sebagai penghalang air laut, tetapi juga tidak berubah menjadi septic tank atau tangki limbah Jakarta. Makanya infrastruktur sanitasi yang memadai di sekitar sungai harus dibangun seiring dengan proyek ini.
Sanitasi itu penting. Supaya jangan sampai giant sea wall ini berubah menjadi septic tank. Kalau sungai-sungai kecil tertahan oleh tanggul ini dan sanitasi tidak memadai, kawasan Pantura (Pantai Utara Jawa) bisa berubah menjadi septic tank, ujar Basuki saat ditemui di Gedung Parlemen, Jakarta, Senin (9/9/2024).
Konsep NCICD atau Tahapan Sebelum Pembangunan Giant Sea Wall akan mengikuti konsep National Capital Integrated Coastal Development (NCICD) yang sudah diterapkan pada proyek tanggul raksasa di pesisir Jakarta.
Ada beberapa tahapan yang harus dilakukan sebelum pembangunan tanggul laut raksasa ini, yaitu penyediaan air permukaan, penghentian penggunaan air bawah tanah, perbaikan sanitasi, dan kemudian pembangunan giant sea wall, ujar Basuki
Jadi Giant sea wall ini menurut konsep NCICD adalah solusi lingkungan untuk mengatasi penurunan tanah di Jakarta. Langkah pertama adalah menyediakan air dari Bendungan Jatiluhur dan Karian, menghentikan penggunaan air tanah, memperbaiki sanitasi, baru kemudian membangun giant sea wall, lanjut Basuki.
Kemudian daripada itu,proyek giant sea wall baru akan dimulai pada masa pemerintahan Prabowo. Tapi pemerintah sudah mempersiapkan data dan desain proyek ini. Indonesia juga telah bekerja sama dengan desainer dari Korea Selatan dan Belanda untuk mendukung perencanaan proyek ini.
Kami sudah memiliki desain yang dibuat dengan kerja sama antara Korea dan Belanda, untuk wilayah dari Bekasi hingga Tangerang. Estimasi anggaran pembangunannya sekitar Rp.90 triliun,” tambah Basuki.
Proyek Giant Sea Wall Menurut Prabowo Subianto pembangunan sangat mendesak karena adanya penurunan tanah yang semakin signifikan di Pulau Jawa, khususnya di sepanjang Pantai Utara (Pantura) Jawa Tengah. Jadi selain untuk menangani banjir rob, proyek ini juga relevan dalam rangka memperbaiki kualitas air laut.
Kami menghadapi kenaikan air laut yang mencapai 5 sampai 10 sentimeter per tahun. Maka pembangunan giant sea wall adalah salah satu prioritas saya, jelas Prabowo.
Namun, pemindahan ibu kota dari Jakarta ke Ibu Kota Nusantara (IKN) juga penting untuk mendorong pertumbuhan di luar Jakarta dan Jawa, lanjut Prabowo dalam pidatonya di Qatar Economic Forum pada Mei 2024.
Dengan dimulainya proyek ini, pemerintah berharap dapat mengatasi masalah banjir rob dan penurunan tanah di wilayah Pantura, serta menciptakan infrastruktur yang lebih tangguh dalam menghadapi perubahan iklim dan kenaikan permukaan air laut.(c@kra)