Tahun 2020 Kilang Pertamina Rugi cukup Besar, Kenapa Komisaris Utama Tidak Diganti
MoneyTalk,Jakarta – PT Kilang Pertamina Internasional atau lebih dikenal dengan KPI didirikan pada tahun 2017. Hal ini berdasarkan Akta Notaris dari Lenny Janis Ishak S.H., No. 08 tanggal 13 November 2017.
Sedangkan jenis kegiatan usaha KPI adalah Menjalankan usaha pemurnian dan pengilangan minyak bumi yang menghasilkan bahan bakar seperti avigas, avtur, gasoline, minyak tanah atau kerosin, minyak solar, minyak diesel, minyak bakar atau bensin, dan solvent atau pelarut.
Selain itu Menjalankan usaha pembuatan minyak pelumas, oli dan gemuk yang berbahan dasar minyak, dan termasuk LPG dari hasil pengilangan minyak bumi.
Namun sayang usaha KPI pada tahun 2020 mengalami kerugian yang cukup lumayan besar. Dimana kerugian sampai sebesar USD.2.187.150.694. Dan kerugian KPI ini tidak bisa ditutupi oleh laba perusahaan selama tiga tahun berturut turut.
Yaitu laba pada tahun 2021 hanya sebesar USD.50.040.151, serta laba Tahun 2022 hanya sebesar USD.348.915.916, dan laba pada tahun 2023 hanya sebesar USD 206.572.718.
Biarpun rugi cukup besar, sepertinya tidak ada perbaikan apapun dalam manajemen PT.KPI ini. Misal Komisaris Utama, Triharyo Indrawan tidak diganti – ganti. Meskipun perusahaan sudah mengalami kerugian pada tahun 2020.
Dan Triharyo Indrawan yang lahir Bandung, 11 Juni 1958, ternyata rangkap jabatan. Selain sebagai Komisaris Utama KPI, juga punya jabatan sebagai Staf Ahli Menteri ESDM Bidang Percepatan Infrastruktur dan Investasi sejak tahu 2019.