MoneyTalk, Jakarta – Pada Minggu, 27 Oktober 2024, Denny Darko dalam kanal YouTube-nya mengangkat tema yang menarik mengenai langkah-langkah baru yang diambil oleh Prabowo Subianto setelah dilantik sebagai presiden. Dalam video tersebut, Denny menyoroti bagaimana Prabowo tampak berusaha untuk mengadopsi nilai-nilai yang selama ini dikenal sebagai “jokowisme,” yaitu pendekatan kesederhanaan dan kedekatan dengan rakyat yang pernah diperkenalkan oleh Presiden Joko Widodo.
Hari Pertama di Lembah Tidar
Denny membuka narasinya dengan menggambarkan momen spesial di Lembah Tidar, Magelang, di mana para menteri dan wakil menteri diboyong untuk mengikuti program pembekalan. Ini adalah langkah simbolis yang mengingatkan kembali pada kampanye Jokowi di tahun 2014, di mana kesederhanaan dan kedekatan dengan rakyat ditonjolkan melalui aksi blusukan dan peragaan gaya hidup sederhana.
Dalam video tersebut, Denny menunjukkan adanya baliho besar yang menampilkan foto Jokowi lengkap dengan informasi harga baju, celana, dan sepatu yang dikenakannya. Ia menggarisbawahi bahwa Jokowi berhasil menjalin kedekatan dengan masyarakat melalui simbol-simbol tersebut, yang mencerminkan harapan bahwa seorang pemimpin bisa datang dari kalangan yang sederhana dan dekat dengan kehidupan rakyat.
Transformasi Prabowo, Jokowi 2.0?
Denny melanjutkan dengan analisis bahwa Prabowo, seiring dengan perjalanan waktu, mulai meniru pendekatan yang pernah sukses dilakukan Jokowi. Dia menyebut Prabowo sebagai “Jokowi 2.0,” di mana langkah-langkah yang diambilnya dalam menjalankan pemerintahan tidak jauh berbeda dari yang telah dilakukan oleh Jokowi. Misalnya, cara Prabowo berinteraksi dengan masyarakat dan menunjukkan sikap sederhana, termasuk tidur di tenda selama pelatihan, menjadi bagian dari strategi untuk mendekatkan diri kepada rakyat.
Melalui pembicaraannya, Denny menekankan bahwa transformasi ini akan semakin menguatkan posisi Prabowo di mata publik, terutama di kalangan pendukung Jokowi. Namun, ia juga mengingatkan bahwa perubahan ini bisa memicu reaksi negatif dari para pembenci Jokowi yang masih skeptis terhadap kepemimpinan Prabowo.
Ketertarikan Emosional Masyarakat
Salah satu poin penting yang diangkat Denny adalah bagaimana emosi masyarakat menjadi faktor pendorong dalam menerima pemimpin. Ia menjelaskan bahwa orang cenderung lebih terhubung dengan cerita yang menggugah emosi, seperti kisah tentang orang yang sebelumnya miskin tiba-tiba menjadi kaya. Hal ini, menurutnya, menjelaskan mengapa masyarakat begitu mengidolakan perubahan yang dihadirkan oleh sosok pemimpin.
Denny menambahkan bahwa ketika masyarakat melihat pemimpin mereka menunjukkan kesederhanaan, hal itu dapat menimbulkan harapan dan rasa identitas. Dalam hal ini, Jokowi berhasil mewujudkan hal tersebut, dan kini Prabowo tampaknya sedang mengikuti jejak yang sama.
Menghadapi Tantangan dan Harapan
Di akhir video, Denny mengungkapkan harapan akan masa depan yang lebih baik di bawah kepemimpinan Prabowo. Dia percaya bahwa dengan terus menunjukkan sikap sederhana dan mendekati rakyat, Prabowo bisa mendapatkan dukungan luas, meskipun ada tantangan yang dihadapi dari kelompok yang masih skeptis.
Denny mengenai pandangannya. Hal ini menunjukkan keterbukaan dalam berdialog dengan masyarakat, yang juga merupakan nilai positif dalam demokrasi.
Narasi Denny Darko mengungkapkan bagaimana sosok Prabowo Subianto dapat menjadi simbol baru dalam era kepemimpinan yang mengedepankan kesederhanaan dan kedekatan dengan rakyat. Dengan mengadopsi nilai-nilai yang telah ditetapkan oleh Jokowi, Prabowo berpotensi untuk meraih simpati publik. Namun, tantangan tetap ada, terutama dari mereka yang skeptis terhadap perubahan ini. Yang jelas, bagaimana kedua pemimpin ini saling berinteraksi dan beradaptasi dengan dinamika masyarakat akan menjadi perhatian penting dalam perjalanan politik Indonesia ke depan.(c@kra)