Replace Dollar, BRICS Keluarkan Mata Uang Baru

  • Bagikan
Replace Dollar, BRICS Keluarkan Mata Uang Baru
Replace Dollar, BRICS Keluarkan Mata Uang Baru

MoneyTalk, Jakarta – Pada Minggu, 27 Oktober, melalui kanal YouTube-nya, Benix menyampaikan sebuah pandangan yang menarik terkait upaya BRICS (Brazil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan) untuk mengurangi dominasi dolar Amerika Serikat di kancah ekonomi global. Narasi Benix mencerminkan dinamika geopolitik terkini, di mana BRICS dikabarkan sedang merencanakan peluncuran mata uang baru yang diharapkan dapat menjadi alat tukar utama dalam perdagangan antar anggotanya.

Menurut Benix, salah satu alasan utama di balik inisiatif ini adalah upaya menghindari ketergantungan pada dolar AS yang dominan dalam transaksi global. Hal ini juga dipandang sebagai respons atas sanksi ekonomi yang sering dijatuhkan oleh Amerika Serikat, yang dianggap banyak negara sebagai bentuk tekanan politik. Dengan memiliki mata uang sendiri, BRICS berharap dapat memiliki kontrol lebih besar terhadap kebijakan ekonomi mereka, serta meminimalkan risiko ekonomi akibat fluktuasi dolar.

Selain itu, mata uang baru ini diharapkan menjadi bagian dari pergeseran menuju dunia multipolar di mana kekuatan ekonomi global tidak hanya berpusat di Barat. Benix menyebutkan bahwa langkah ini bukan hanya tentang kemandirian ekonomi, tetapi juga sebagai manifestasi dari perlawanan terhadap sistem finansial global yang dianggap didominasi oleh negara-negara Barat.

Dukungan Teknologi Digital dalam Mata Uang BRICS

Narasi Benix juga menyoroti bagaimana teknologi digital dapat berperan besar dalam rencana ini. Dengan perkembangan pesat teknologi keuangan digital, BRICS diperkirakan akan memanfaatkan teknologi blockchain atau platform mata uang digital yang dapat memperlancar transaksi lintas negara, meningkatkan transparansi, dan mengurangi ketergantungan pada sistem perbankan tradisional yang didominasi oleh Barat.

Dalam pandangannya, Benix juga mencatat bahwa mata uang digital dapat memungkinkan transaksi langsung antara negara-negara anggota BRICS, mempercepat proses pembayaran, dan mengurangi biaya transaksi.

Kendala yang Dihadapi BRICS dalam Mengganti Dolar

Meskipun potensi keuntungan besar, Benix juga menggarisbawahi sejumlah tantangan yang perlu dihadapi BRICS. Pertama, koordinasi antar negara anggota BRICS sangat penting, mengingat perbedaan dalam sistem ekonomi dan kebijakan keuangan masing-masing negara. Misalnya, China memiliki kontrol yang lebih besar terhadap mata uangnya dibandingkan dengan India yang memiliki kebijakan lebih liberal.

Kedua, Benix mengingatkan bahwa meskipun potensi mata uang baru ini besar, dolar AS masih menjadi simbol kekuatan ekonomi Amerika dan diterima di seluruh dunia. Tantangan bagi BRICS adalah membangun kepercayaan internasional terhadap mata uang baru ini sebagai alternatif yang stabil dan aman. Negara-negara anggota perlu memastikan bahwa mata uang baru ini didukung oleh cadangan emas atau instrumen keuangan lain yang bisa menjamin stabilitas nilainya.

Dampak Potensial bagi Indonesia dan Kawasan Asia Tenggara

Dalam analisisnya, Benix juga mengulas implikasi yang mungkin terjadi terhadap ekonomi negara-negara di Asia Tenggara, termasuk Indonesia. Jika BRICS berhasil meluncurkan mata uang baru dan mengurangi ketergantungan pada dolar, negara-negara di kawasan ini mungkin akan dihadapkan pada pilihan untuk menyeimbangkan perdagangan mereka dengan negara-negara Barat dan BRICS. Selain itu, mata uang BRICS dapat membuka peluang bagi Indonesia untuk memperkuat hubungan perdagangan dengan negara-negara anggota BRICS tanpa mengkhawatirkan fluktuasi nilai tukar dolar.

Namun, dampak ini tentu saja bergantung pada seberapa cepat dan efisien BRICS dalam mengimplementasikan mata uang baru mereka, serta seberapa besar kepercayaan pasar internasional terhadap mata uang tersebut.

Sebuah Langkah Berani dalam Geopolitik Global

Benix menyatakan bahwa peluncuran mata uang baru oleh BRICS merupakan langkah berani yang dapat mengubah lanskap ekonomi dan geopolitik global. Meski tidak mudah, keberhasilan ini akan menjadi simbol kemandirian ekonomi BRICS dan mungkin menginspirasi blok-blok ekonomi lain untuk mengejar kedaulatan finansial yang lebih besar.

Dengan semakin banyak negara yang melihat dolar sebagai alat politik, potensi munculnya mata uang baru ini juga bisa menarik simpati negara-negara berkembang yang selama ini terpinggirkan oleh dominasi ekonomi Barat.(c@kra)

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *