MoneyTalk, Jakarta – Dalam sebuah video yang tayang di Khairaummat Channel pada Rabu, 6 November 2024, Ustadz Adi Hidayat (UAH) menyampaikan pengalaman pribadi yang menurutnya sangat berkesan. Beliau mengaku telah bermimpi sebanyak lima kali bertemu dengan Prabowo Subianto, dan merasa bahwa mimpi-mimpi itu memiliki pesan khusus yang perlu disampaikan secara langsung. Dalam kesempatan tersebut, UAH secara terbuka membagikan mimpi-mimpinya itu, yang mengandung berbagai pesan, serta kaitannya dengan nilai-nilai agama yang mendalam.
Menurut Ustadz Adi Hidayat, mimpi ini bukanlah kejadian biasa baginya. Ia bahkan menyebut bahwa sebelumnya tidak pernah bermimpi hingga lima kali berturut-turut mengenai seseorang. UAH menjelaskan bahwa mimpi tersebut tidak pernah berubah sejak pertama kali muncul, sekitar tujuh hingga delapan bulan lalu, sebelum Prabowo secara resmi ditetapkan sebagai calon presiden.
“Mimpi itu sama, bahkan di mimpi terakhir kami berada satu motor berdua,” ujarnya. Ia menambahkan bahwa mimpi tersebut hadir di berbagai momen penting, termasuk saat ia berada di Tanah Suci, serta menjelang masa kampanye. Menurut UAH, mimpi itu adalah bentuk pesan yang, berdasarkan kepercayaannya, perlu disampaikan kepada Prabowo langsung.
UAH memutuskan untuk menyampaikan mimpi ini pada hari Jumat, yang dalam Islam dikenal sebagai hari yang penuh keberkahan dan solusi. Ustadz Adi Hidayat menjelaskan bahwa hari Jumat adalah hari yang istimewa dalam Islam, berkaitan erat dengan kemenangan dan momentum penting dalam sejarah, termasuk penciptaan Nabi Adam dan berbagai peristiwa lain yang membawa kemuliaan.
Hari Jumat, kata UAH, berasal dari kata “jum’ah” yang berarti berkumpul, sebagai simbol pertemuan umat yang juga memiliki makna mendalam tentang solusi, keberkahan, dan kepedulian. Dengan demikian, UAH merasa bahwa hari Jumat adalah waktu terbaik untuk menyampaikan pesan mimpi kepada Prabowo.
Dalam mimpinya, UAH ia mendapat beberapa pesan mendalam yang ia yakini adalah petunjuk dari Allah. Salah satu pesan yang ia sampaikan adalah tentang hak prerogatif Tuhan dalam menentukan kepemimpinan. UAH mengutip Surah Ali Imran ayat 26, yang menyatakan bahwa hanya Allah yang berhak menempatkan seseorang pada kedudukan tertentu. “Jika Allah sudah memilih seseorang, maka tidak ada kekuatan yang mampu menghalangi,” kata UAH dalam pesannya kepada Prabowo.
Ia juga menekankan pentingnya memiliki niat yang tulus dan bersikap adil sebagai seorang pemimpin. Menurut UAH, seorang pemimpin yang diberi amanah harus selalu bersikap adil dan jujur dalam membuat kebijakan yang memberikan manfaat kepada rakyat.
UAH menjelaskan bahwa mimpinya terdiri dari tiga bagian penting. Pertama, ia meyakinkan bahwa jika Allah sudah memberikan amanah kepada seseorang, maka Allah akan membantu dan melindungi dalam setiap usaha baik yang dilakukan. Ia menasihati Prabowo agar tidak takut menghadapi segala tekanan, makar, atau kekurangan logistik, karena dengan niat ikhlas, Allah akan menuntun dalam melaksanakan tugas.
Bagian kedua dari pesan mimpi UAH adalah agar Prabowo selalu mempertimbangkan kebijakan yang dibuat untuk kemaslahatan dan kemajuan bangsa. Ia mengingatkan bahwa di akhirat nanti, pemimpin akan berdiri sendiri di hadapan Allah untuk mempertanggungjawabkan semua keputusannya. UAH mengajak Prabowo untuk memastikan bahwa setiap kebijakan yang ia buat adalah untuk kebaikan masyarakat luas.
Terakhir, UAH mengutip hadis yang menjelaskan bahwa pemimpin yang adil adalah salah satu golongan yang doanya mustajab, atau diterima oleh Allah. Ia menekankan bahwa kepemimpinan adalah bentuk ibadah yang besar, dan seorang pemimpin yang baik akan mendapat kemuliaan di dunia dan di akhirat. Ia menyarankan agar Prabowo menjadikan setiap kebijakannya sebagai bentuk doa kepada Allah.
Dalam mimpi terakhirnya, UAH mengatakan bahwa ia merasa ada pesan mendalam tentang pentingnya menjadi pemimpin yang adil dan berhati-hati dalam membuat keputusan. Ia mengingatkan bahwa pemimpin yang bertindak tidak sesuai dengan aturan Allah akan ditinggikan derajatnya di dunia, tetapi akan direndahkan oleh Allah pada akhirnya, seperti kisah Fir’aun yang menjadi contoh dalam Al-Qur’an.
Ustadz Adi Hidayat juga menekankan, kadang-kadang Allah menempatkan pemimpin yang baik untuk menyebarkan kebaikan, tetapi di waktu yang lain, Allah bisa memberikan pemimpin yang kurang baik sebagai pengingat bagi masyarakat atas dampak dari tindakan buruk yang sebelumnya tidak tampak.
Sebagai penutup, UAH menyampaikan harapan agar Prabowo dapat menjalankan setiap kebijakannya dengan penuh tanggung jawab dan adil. Ia menyatakan, pemimpin yang adil akan mendapatkan dua kemuliaan: kebahagiaan di dunia dan kehormatan di akhirat. UAH juga berdoa agar setiap kebijakan yang dibuat dapat membawa maslahat bagi masyarakat Indonesia, serta mengharapkan agar Prabowo menjadi pemimpin yang diberkahi.
Dalam penutupan pernyataannya, UAH menyampaikan bahwa ini adalah pesan dari mimpi yang ia alami berulang kali. Ia merasa pesan tersebut merupakan amanah yang perlu disampaikan secara jujur dan tulus. Dengan mengungkapkan mimpinya ini, UAH berharap Prabowo mendapatkan pencerahan serta selalu berada di bawah perlindungan dan bimbingan Allah dalam menjalankan tugasnya sebagai calon pemimpin bangsa.(c@kra)