Kunjungan Bersejarah, Rombongan Parlemen dari Negeri Jiran ke IKN

  • Bagikan
Kunjungan Bersejarah, Rombongan Parlemen dari Negeri Jiran ke IKN
Kunjungan Bersejarah, Rombongan Parlemen dari Negeri Jiran ke IKN

MoneyTalk, Jakarta – Dalam sebuah kunjungan bersejarah, rombongan parlemen dari Malaysia mengunjungi Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Kalimantan Timur. Kunjungan ini dilakukan untuk melihat langsung perkembangan proyek kota hijau pertama di Indonesia.

Presiden Jokowi dalam pidato yang disiarkan pada kanal YouTube Titik Nol Nusantara (07/11) menyoroti visi ambisius pemerintah untuk menjadikan IKN Nusantara sebagai kota dengan emisi terendah, dengan lingkungan yang berkelanjutan serta memancarkan nilai-nilai budaya dan identitas nasional yang kuat.

Presiden Jokowi menekankan bahwa pembangunan IKN Nusantara akan membawa Indonesia menjadi pelopor dalam tata kota hijau berteknologi tinggi.

“Kota ini ke depan akan menjadi kota hijau dengan emisi paling rendah. Indeks kualitas udaranya hanya mencapai angka 6, padahal standar maksimalnya adalah 50,” tutur Jokowi.

Dengan kondisi udara yang jauh lebih baik dibandingkan Jakarta dan kawasan Jabodetabek, yang rata-rata indeksnya di atas 100, IKN Nusantara diharapkan menjadi contoh bagi negara lain dalam pengembangan kota berkelanjutan.

Gagasan pemindahan ibu kota ini sudah muncul sejak era Presiden Soekarno pada tahun 1960-an. Saat itu, pemindahan ibukota ke Palangkaraya sempat dikaji, namun rencana tersebut tertunda hingga era kepemimpinan Jokowi. Berdasarkan kajian dari berbagai aspek, termasuk risiko lingkungan dan aksesibilitas, akhirnya ditetapkan bahwa Kalimantan Timur adalah lokasi ideal untuk IKN Nusantara. Tujuan utamanya bukan hanya untuk mendistribusikan pembangunan secara merata di Indonesia, tetapi juga untuk menciptakan kota modern yang ramah lingkungan.

Dalam pidatonya, Jokowi juga mengungkapkan kebanggaannya. Pembangunan ini sebagian besar dikerjakan oleh putra-putri bangsa.

“Istana dan berbagai gedung pemerintahan di IKN hampir sepenuhnya dibangun oleh putra-putri terbaik Indonesia dengan bahan baku lokal,” ujar Jokowi.

Salah satu contohnya adalah lampu di istana yang dibuat di Boyolali, Jawa Tengah, menunjukkan bahwa proyek ini turut memberdayakan industri dalam negeri dan masyarakat setempat.

IKN Nusantara dirancang bukan hanya sebagai ibu kota administratif, melainkan juga sebagai kota yang memancarkan nilai kebersamaan dan keberagaman Indonesia. Dengan konsep kota inklusif, IKN akan menyediakan ruang interaksi sosial yang luas dan terbuka, membangun pola pikir dan semangat kerja baru, serta memupuk nilai-nilai kerukunan dan toleransi. Presiden Jokowi berharap agar IKN Nusantara bisa menjadi simbol perdamaian dan persatuan bangsa di tengah banyaknya konflik yang masih melanda dunia saat ini.

IKN Nusantara tidak hanya mengusung konsep berkelanjutan dari sisi lingkungan, tetapi juga bertujuan untuk menjadi kota global yang berdaya saing tinggi. Dalam menghadapi era globalisasi, Indonesia berharap IKN Nusantara dapat menarik minat dari berbagai negara, baik sebagai pusat pemerintahan, pusat bisnis, maupun sebagai model pembangunan kota hijau yang ramah lingkungan. Kunjungan delegasi Malaysia ke IKN ini diharapkan dapat memperkuat hubungan bilateral dan saling berbagi pengalaman dalam bidang pengembangan kota pintar.

Jokowi juga menyinggung betapa berharganya nilai-nilai toleransi dan persatuan di Indonesia. Beliau menyatakan bahwa dunia sedang tidak baik-baik saja, dengan konflik yang berkepanjangan di berbagai belahan dunia, termasuk perang yang masih berlangsung di Ukraina dan Palestina. Indonesia, dengan kekayaan budaya dan keberagamannya, diharapkan bisa menjadi contoh dalam menjaga nilai-nilai persatuan, toleransi, dan kebinekaan.

Pembangunan IKN Nusantara bukan hanya tentang memindahkan pusat pemerintahan, tetapi juga meletakkan dasar peradaban baru Indonesia. Jokowi mengingatkan bahwa proyek ini adalah bagian dari visi besar untuk Indonesia Emas 2045, di mana bangsa Indonesia diharapkan menjadi negara maju dengan kota yang menjadi simbol modernitas dan ketahanan lingkungan. “Pembangunan ini mungkin memakan waktu 10 hingga 20 tahun, tapi kami berharap ini akan menjadi warisan bagi generasi mendatang,” tambah Jokowi.

Dengan IKN Nusantara, Indonesia bukan hanya membangun kota, tetapi juga mengukir identitasnya di peta dunia sebagai bangsa yang kuat, maju, dan berwawasan lingkungan.(c@kra)

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *