MoneyTalk, Jakarta – Perdebatan saya dengan Chris Komari beberapa hari ini ternyata sebelas pilar dan empat belas prinsip yang menjadi acuan misinya FTA cluster pertama tidak mengakui Ke Tuhanan Yang Maha Esa.
Kata Chris Komari, tidak ada negara yang ber-Ketuhanan yang Maha esa. Karena negara itu barang mati. Yang ber-Ketuhanan yang Maha esa itu bangsa-nya, bukan negaranya. NRI adalah Negara yang Ber-Kedaulatan Rakyat. Negara juga tidak bisa ber-Pancasila, karena negara barang mati. Yang Ber-Pancasila itu bangsa-nya.
Padahal dia tidak paham Arti Ke Tuhanan itu apa? Kalau bangsa ber Tuhan benar kalau negara tidak ber Tuhan benar tetapi Negara Ber KeTuhanan Yang Maha Esa itu beda dengan kata Tuhan.
Sebab Ke Tuhanan Yang Maha Esa itu artinya merujuk pada sifat-sifat Tuhan bukan bicara dan Tuhan.
Contoh sifat Tuhan. Tuhan Maha Pengasih dan Penyayang. Semua agama Tuhan nya maha pengasih dan penyayang maka implentasi sifat itu pada misi negara adalah Negara melindungi segenap bangsa dan tanah air Indonesia.
Tuhan Maha Pemberi Rezeki. Implementasi nya Negara mensejahterakan kehidupan bangsa. Maka negara harus menciptakan pekerjaan agar rakyatnya bisa mendapatkan rezeki dan hidup sejahtera.
Tuhan Maha Berilmu. Maka implementasi nya dalam misi negara mencerdaskan kehidupan bangsa.
Jadi The founding Fathers bukan ecek-ecek membuat negara berdasar àtas Ke Tuhanan Yang Maha Esa.
Chris Komari membuat urutan:
1. NRI.
2. Kedaulatan Rakyat.
3. Pancasila.
Urutan seperti ini jelas tidak melihat Histori, disamakan dengan Model Amerika. Indonesia satu-satunya yang sangat unik bangsanya, dulu dilahirkan 28Oktober 1928 Dengan sumpah Pemuda.
Tanggal 17 Agustus 1945 Bangsanya dimerdekakan. Baru tanggal 18 Agustus 1945 negara di bentuk. Kata rakyat itu baru ada di pembukaan UUD 1945 Dengan Frasa kata Menghantarkan Rakyat Indonesia ke pintu gerbang kemerdekaan.
Dan kedaulatan rakyat baru ada pada pasal 1ayat 2 Kedaulatan adalah ditangan rakyat dan dilaksanakan sepenuh nya oleh Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR).
Jadi kalau saya dalami Chris Komari ini adalah Agen yang ingin merubah NKRI dari negara Kebangsaan menjadi negara demokrasi sekuler dengan menghilangkan Negara Berdasar Atas Ke Tuhanan Yang Maha Esa.
Saya sungguh sangat sayang jika teman-teman yang berkumpul di FTA tidak mengerti hal ini. Bahkan perdebatan saya ini sempat membuat Hatta Taliwang mengeluarkan saya dari group WA nya mereka mengusung demokrasi tetapi mereka tidak bisa menerima perbedaan pikiran oh……
Penulis: Prihandoyo Kuswanto, Ketua Pusat Study Kajian Rumah Panca Sila