MoneyTalk, Jakarta – Ada fakta “Anies dikhianati” oleh PKS, akhirnya banyak tokoh masyarakat dan para tokoh ulama, diantaranya justru datang dari anggota dewan pakar PKS yang dikenal juga sebagai aktivis muslim senior Prof.Dr. Eggi Sudjana, SH., MSI agar PKS diminta kembali mendukung Anies Baswedan, setelah ada keputusan MK yang merubah aturan main Pilkada 2024 dimana partai yang dapat mengusung calon Kepala Daerah/ Gubernur cukup bermodalkan 8,5% suara, sementara PKS jumlahnya 18 Kursi atau 17% suara, melebihi target minimal 8,5% suara.
Namun PKS bergeming, malah memberikan dukungan resminya kepada Ridwan Kamil/ RK eks mantan Gubernur Jawa Barat, untuk posisi bakal Cagub DKI periode 2024.
Sedangkan Anies yang amat dikenal di Jakarta dan terbukti telah bekerja keras dan sukses untuk membangun DKI Jakarta, dan para kader PKS dan simpatisannya di Jakarta umumnya diketahui punya rasa simpati yang amat besar kepada Anies, hal ini bisa ditakar melalui asumsi estimasi jumlah kursi legislatif PKS terbesar di DPRD DKI Jakarta, okeh sebab banyaknya warga Jakarta yang memilih Anies saat pilpres 2024 diperkirakan mayoritas memilih caleg dari PKS.
Dan Anies pada kenyataannya, setelah ditinggal oleh PKS didekati secara pertemanan oleh para kader senior partai PDIP diantaranya oleh Pramono Anung sendiri dan Hasto Kristiyanto, Sekjen PDIP. akhirnya Anies luluh, terbukti memberi pernyataan sikap dukungan kepada Pramono-Rano calon tetap pilgub DKI Jakarta nomor urut 3, dengan alasan Pramono punya latar belakang yang bagus atau mumpuni baik dalam sisi admistrasi pemerintahan negara, juga memiliki hubungan baik terhadap banyak pihak.
Oleh sebab itu, andai pasangan Nomor 3 Pramono Anung-Rano Karno yang sore hari ini (27 Nopember 2024) penghitungan perolehan suaranya sementara dari beberapa lembaga survei dikabarkan unggul dari pasangan nomor 1 RK- Sus dan juga dari pasangan calon independen nomor urut 2 lalu tenyata tetap unggul sampai hasil keseluruhan suara pemilih pemilu pilkada masuk ke KPUD DKI maka tak pelak, kemenangan pasangan 03 kuat indikasi adanya faktor dukungan Anies kepada Pramono-Rano, ditambah adanya peristiwa salah lidah dari Suswono yang banyak dihujat saat berkampanye, karena menyatakan agar para perempuan “pilih calon suami “pemuda pengangguran mirip Rasulullah”, akhirnya Suswono pun minta maaf mengakui ilustrasinya keliru, namun tak lama berselang cagub RK juga blunder, sehingga menambah problem yang pernah Suswono lakukan, karena RK. pada putaran akhir kampanye, malah berkesan merendahkan martabat barisan emak-emak, sehingga dan selebihnya membuat kaum kelompok emak-emak yang memiliki rasa kesetiakawanan terhadap rekan-rekannya yang kebetulan berstatus single parent (janda) menjadi tersinggung, akhirnya banyak yang bersikap antipati kepada kedua pasangan nomor urut 3, kemudian melampiaskan suaranya untuk mendukung pilihan Anies yakni pasangan nomor urut Pramono dan Rano Karno.
Sehingga dapat disimpulkan prediksi akumulasi jumlah suara kemenangan Pramono-Rano andai kelak resmi dibacakan oleh KPU DKI Jakarta, maka sulit dipungkiri, bahwa kemenangan perolehan suara nomor urut 3 berasal paling tidak dari 3 (tiga) faktor dukungan suara warga Jakarta yang berasal dari:
1. Akar rumput PDIP yang terkenal loyalis partai bergambar kepala banteng bertanduk, plus gabungan;
2. Gabungan suara simpatisan Anies non partai dan pengidola Rano Karno artis papan atas terkenal yang memang sudah menjadi artis sejak masa kanak-kanak dan Rano pernah tinggal di Tebet, Jakarta Selatan;
3. Simpatisan partai PKS yang marah kepada partai PKS karena “menyepak” Anies dari pilihan sebagai bakal calon Gubernur 2024.
Dan perolehan kemenangan pasangan nomor 3 ini andai sudah berkepastian memang sudah diprediksi oleh penulis sejak sebelum hari H pencoblosan.
Penulis: Damai Hari Lubis