Inilah Sabrina & Sarah Soewatdy, Srikandi Industri Properti Teknologi
JAKARTA, MoneyTalk – Perjuangan Kartini terus menjadi inspirasi wanita Indonesia untuk berkembang dan menciptakan inovasi baru untuk kemajuan bangsa. Walaupun sosoknya telah tiada, namun semangat yang dimilikinya berhasil melahirkan ‘Kartini Masa Kini’ yang inspiratif dan tak kalah hebat.
Sabrina Soewatdy dan Sarah Soewatdy menjadi contoh sukses wanita Indonesia dalam memberikan kontribusi yang nyata kepada bangsa. Melalui Rukita, dua kakak beradik itu berhasil menciptakan solusi hunian sewa jangka panjang dengan layanan yang menyeluruh dan bebas ribet.
Keberhasilan mereka pun membuktikan bahwa wanita Indonesia mampu untuk menjadi pemimpin yang berhasil di era modern saat ini. Terlebih, apa yang dilakukannya juga mempunyai dampak nyata untuk menjawab permasalahan hunian bagi masyarakat, khususnya kaum urban.
Bersama Menggali Permasalahan Hunian Generasi Muda untuk Menghadirkan Solusi Konkret
Setelah berkarya di bidang arsitektur, desain interior, dan pembangunan real-estate dengan pengalaman lebih dari 12 tahun di New York & Jakarta, Sabrina Soewatdy yang meraih gelar Master of Architecture Interior (MArch) dari University of California Los Angeles memutuskan untuk kembali ke Tanah Air. Satu hal yang terbesit dalam benak Sabrina, yakni bagaimana memberikan kontribusi nyata untuk Indonesia.
Sekembalinya ke Indonesia, bersama Sarah Soewatdy mereka melakukan penggalian riset permasalahan-permasalahan apa saja yang dihadapi generasi muda saat itu. Mereka berkeliling Jakarta dan ternyata menemukan bahwa ‘keterbatasan hunian berkualitas’ menjadi salah satu permasalahan nyata yang dihadapi oleh generasi muda di ibu kota saat ini.
Ketersediaan hunian yang terbatas, tingginya harga properti, serta perjalanan ke kantor di kota-kota besar di Indonesia yang tidak efisien secara biaya dan waktu menjadi masalah utama yang berusaha dipecahkan oleh kehadiran Rukita.
“Apakah ini semua masalah yang akan terus kita hadapi di masa depan? Movement seperti apa yang bisa menjawab kebutuhan hunian yang nyaman bagi kaum Milenial di masa depan? ” ujar Sabrina.
Sabrina menjelaskan bahwa sewa apartemen di Indonesia membutuhkan pembayaran di muka sebesar 6-12 bulan, tergolong mahal bagi 80% masyarakat Indonesia yang hidupnya bergantung dari pendapatan bulanan. Belum lagi, mereka yang memilih hunian di pinggiran kota, harus bergelut dengan masalah transportasi, di mana 41% commuters di Jakarta menghabiskan 1-3 jam untuk satu kali perjalanan.
“Sementara, biaya dengan kendaraan pribadi tiga kali lebih mahal dari transportasi umum. Dan beragam problema hunian yang dihadapi generasi muda saat ini tentu membutuhkan solusi konkret,” lanjutnya.
Menjawab permasalahan tersebut Sabrina dan Sarah akhirnya menghadirkan Rukita, proptech yang menyediakan hunian sewa jangka panjang berkualitas dengan solusi pelayanan menyeluruh dan beragam inovasi untuk generasi muda di seluruh Indonesia.
Dengan tagline “Home That Grows With You”, Rukita berupaya menjadi perusahaan proptech Indonesia terdepan dengan terus menambahkan beragam lini produk terpadu yang siap menemani generasi muda Indonesia di setiap fase kehidupannya.
“Ke depannya, kami ingin Rukita menjadi superapp di ranah proptech. Dan kami ingin membuka peluang lebih luas kepada masyarakat, terutama pemilik properti untuk bisa menikmati passive income. Dengan layanan end-to-end, kami siap melayani para pemilik properti untuk mengembangkan bisnis mereka. Di mana, banyak sekali aset-aset menganggur (idle) yang sebenarnya dapat dikelola dengan baik menjadi bisnis properti menjanjikan,” ungkap Sarah.
Menjadi Pemimpin Wanita di Tengah Industri Teknologi yang Didominasi Pria
Berdasarkan data Bps.go.id di tahun 2022, proporsi perempuan di posisi kepemimpinan setara manajer di seluruh Indonesia sebesar 32,26 persen yakni meningkat sejak 5 tahun ke belakang yang hanya sebesar 26,56 persen. Sementara, di kota besar seperti Jakarta proporsi kepemimpinan perempuan setara manajer yakni 37,21 persen, meningkat cukup signifikan dari proporsi di tahun sebelumnya di 2021 yakni 33,15 persen.
Hal ini menunjukkan gambaran bahwa perempuan dapat berpartisipasi penuh dan mendapat kesempatan yang sama untuk kepemimpinan pada semua level pengambilan keputusan dalam kehidupan politik, ekonomi dan publik.
Selain itu, statistik telah menunjukkan terdapat proyeksi tambahan PDB dunia sebesar USD 28 triliun apabila terdapat kesetaraan gender. Hal positif tersebut kian mendefinisikan peran perempuan sebagai natural born leader yang memegang keseimbangan di dunia profesional hingga rumah tangga (sumber: BI.go.id).
Sementara dari sisi, UMKM saat ini, 57 persen dari 63,9 juta pelaku usaha mikro dan 34 persen dari 44,7 ribu pelaku usaha menengah adalah perempuan dan 56 persen dari 193 ribu usaha kecil dimiliki oleh perempuan.
Hal ini jelas membuktikan bahwa, perempuan masa kini juga bisa membuktikan keahlian dan kemampuannya untuk menduduki posisi tertentu atau bahkan teratas sekelas Chief Executive Officer (CEO) di sebuah perusahaan yang bahkan didominasi kaum adam seperti di perusahaan teknologi sekalipun.
COO & Co-Founder Rukita Sarah Soewatdy mengatakan, sebelumnya industri teknologi memang didominasi oleh lelaki, namun saat ini mulai banyak yang mendukung pemberdayaan perempuan. Pada masa awal menurut Sarah, dominasi lelaki di perusahaan teknologi karena jurusan teknik juga lebih banyak digeluti oleh lelaki.
Di Rukita sendiri, Sabrina dan Sarah sangat mendukung gerakan perempuan agar lebih berdaya. Komposisi karyawan di Rukita nyaris seimbang antara kedua gender, yaitu 41% perempuan dan 59% laki-laki.
Namun, posisi level manajer di Rukita justru didominasi oleh perempuan yaitu sebanyak 51%. “Di Rukita hampir setara antara pegawai perempuan dan laki-laki, bahkan di tech team dan project manager juga banyak perempuan, kami melihat skill, karakter, dan kapabilitas. Justru kitalah yang harus bersama menghilangkan stereotype dan klise yang ada.” ungkap Sarah.
Dalam hal female leadership, sebagai CEO dan Co-Founder Rukita, Sabrina bertanggung jawab penuh atas keseluruhan strategi pengembangan bisnis perusahaan. Meski terjun di bidang teknologi properti yang didominasi kaum adam, Sabrina tetap percaya diri dan secara intensif memperkenalkan solusi hunian berkualitas yang inovatif.
Berkat keahliannya, Rukita yang semula membawa inovasi coliving kini telah berkembang menjadi perusahaan proptech yang menyediakan hunian sewa jangka panjang dengan solusi pelayanan menyeluruh. Rukita mendorong perubahan dengan menghadirkan beragam inovasi untuk menyediakan hunian berkualitas bagi generasi muda secara meluas di seluruh Indonesia.
Saat ini, Rukita hadir dengan serangkaian ekosistem produk dari hulu ke hilir, mulai dari Rukita Coliving, Rukita Residence, RuPartners, hingga RuFinance. Bahkan, perusahaan juga berhasil mengakuisisi situs listing properti terbesar di Indonesia yakni Infokost.id.
Dengan pengalaman yang matang di sektor real-estate, Sabrina percaya bahwa integrasi desain dan fungsionalitas dapat menunjang kehidupan kaum urban. Maka dari itu, ia pun berkomitmen untuk menghadirkan solusi hunian berkualitas dan terjangkau yang menjawab kebutuhan generasi saat ini.
Sementara itu, Sarah Soewatdy yang berperan sebagai COO & Co-Founder Rukita, menjadi sosok perempuan yang memimpin garda terdepan perusahaan dan bertanggung jawab mengawasi seluruh kegiatan operasional perusahaan, mulai dari business operations, partnerships, customer experience, dan community untuk menjamin keunggulan layanan yang diberikan Rukita.
Sarah yakin bahwa keunggulan layanan operasional menjadi sangat penting bagi bisnis perusahaan yang bergerak di bidang hospitality. Keunggulan layanan operasional ikut memberi kontribusi dalam mewujudkan pengalaman tinggal berkualitas dan bebas ribet yang ditawarkan oleh Rukita.
Lulusan University of Southern California itu pun menuturkan bahwa jaminan kualitas menjadi standar baru di ranah hunian sewa, di mana Rukita mempelopori peningkatan standar tersebut. Dengan pengalaman 8 tahun di bidang hospitality yang dimilikinya, Sarah yakin bahwa Rukita mampu mempertahankan kualitas layanan yang memberikan pengalaman positif kepada pelanggan serta meningkatkan kepercayaan terhadap brand.
Lebih lanjut, Rukita di bawah kepemimpinan Sabrina dan Sarah telah berkembang pesat dengan keberhasilan mengoperasikan lebih dari 1 juta kamar di 44.000 properti di seluruh Indonesia. Hingga saat ini, Rukita telah tersedia di lebih dari 165 lokasi dan telah melayani lebih dari 2,5 juta malam dengan tingkat okupansi mencapai 85%.
Pada tahun 2022, Rukita juga berhasil mendapatkan penghargaan sebagai “Best Proptech StartUp – Indonesia” di ajang Global Brands Magazine Award edisi ke-10. Penghargaan ini menjadi bukti bahwa Rukita berhasil menjadi brand populer yang diakui secara global dengan inovasinya di sektor properti di usia yang masih sangat muda.
Keberhasilan Rukita di bawah kepempimpinan Sabrina dan Sarah ini menunjukkan bahwa perempuan Indonesia bisa berdaya bahkan di bidang teknologi yang didominasi kaum adam sekalipun.
“Jadi jangan menyerah hanya karena orang lain mengatakan kamu tidak mampu, Jangan sampai pemikiran sendirilah yang melemahkan dan menghambat kamu melakukan sesuatu,” jelas Sarah.