Putra Bungsu Presiden Kaesang Jadi Cibiran Publik dari Naik Jet Pribadi Sampai ke Sepatu Mahal
MoneyTalk, Jakarta – Putra bungsu Presiden Joko Widodo, Kaesang Pangarep, dan istrinya, Erina Gudono, menjadi pusat perhatian publik setelah pelesiran mereka ke Amerika Serikat dengan menggunakan jet pribadi. Banyak pihak mempertanyakan sumber dana dan tujuan dari perjalanan ini, hingga ada desakan agar Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) turun tangan untuk mengklarifikasi penggunaan jet pribadi oleh Kaesang. Hingga saat ini, belum ada respons resmi dari KPK terkait hal tersebut.
Ditengah sorotan atas pelesiran tersebut, perhatian publik semakin terfokus pada Kaesang ketika ia membagikan unggahan momen bermain mini soccer bersama kakaknya, Gibran Rakabuming Raka, di lapangan futsal di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, pada Jumat sore, 6 September 2024. Dalam kesempatan itu, Kaesang dan Gibran tampak bermain mini soccer bersama jajaran Dewan Pimpinan Pusat Partai Solidaritas Indonesia (DPP PSI).
Unggahan Kaesang ini memicu reaksi keras dari berbagai kalangan. Di sejumlah foto yang beredar, Kaesang mengenakan setelan jersey berwarna hitam dengan kaus kaki panjang hampir selutut dan sepatu sepak bola berwarna hitam dengan aksen putih. Sepatu tersebut, yang diduga merupakan Mizuno Morelia Neo III dari brand Jepang Mizuno, dibanderol dengan harga Rp 3.119.840 (setelah diskon 20 persen). Harga ini lebih tinggi dibandingkan dengan upah minimum kota (UMK) Solo tahun 2024 yang berada di angka Rp 2.269.070.
Aksi Kaesang bermain mini soccer ini menuai kritik, salah satunya dari pegiat media sosial John Sitorus yang mengungkapkan kritikannya melalui akun X (Twitter) miliknya pada Ahad, 8 September 2024. Sitorus menyebut bahwa tindakan Kaesang dan Gibran menunjukkan sikap yang tidak menghargai perasaan publik yang tengah menyoroti dugaan gratifikasi dalam penggunaan jet pribadi.
Nantangin rakyat nih? Tidak ada rasa malu, tidak ada rasa bersalah. Kaesang dan Gibran seolah-olah bodo amat dengan kasus gratifikasi yang sedang ramai,” tulis John Sitorus. Ia juga menambahkan bahwa Presiden Joko Widodo sepertinya gagal mendidik anak-anaknya untuk menjadi pribadi yang lebih beradab, menuduh mereka tidak memiliki rasa tanggung jawab dalam menghadapi pertanyaan publik.
Lebih lanjut, Sitorus bahkan menggunakan kata-kata keras dengan menyebut tindakan Kaesang sebagai sesuatu yang “memalukan” dan “menjijikkan.” Ia menyatakan bahwa tanggapan Kaesang terhadap masalah ini seperti merendahkan logika publik dan menggambarkan tanggung jawab dalam masalah gratifikasi seolah-olah semudah menendang bola di lapangan.
Reaksi publik terhadap aksi Kaesang menunjukkan betapa sensitifnya isu terkait etika pejabat publik dan keluarga mereka di mata masyarakat. Banyak pihak menilai bahwa sebagai anak seorang Presiden, Kaesang harus lebih bijaksana dalam bertindak, terutama ketika tengah berada dalam sorotan publik terkait isu-isu sensitif seperti dugaan gratifikasi.
Di sisi lain, belum ada klarifikasi resmi dari Kaesang atau pihak terkait mengenai tuduhan-tuduhan yang beredar. Meskipun demikian, perdebatan mengenai penggunaan jet pribadi dan aksi bermain mini soccer ini masih terus bergulir di ruang publik, menuntut transparansi dan akuntabilitas dari pihak-pihak yang terlibat.
Kasus ini mengingatkan kita pada pentingnya transparansi dan akuntabilitas, terutama bagi keluarga pejabat publik. Isu ini tidak hanya menyangkut Kaesang dan keluarganya, tetapi juga mencerminkan ekspektasi masyarakat terhadap perilaku pejabat dan keluarganya di era modern yang semakin kritis terhadap potensi penyalahgunaan wewenang dan kekuasaan.
Sebagai langkah ke depan, penting bagi Kaesang dan keluarga Presiden Joko Widodo untuk segera memberikan klarifikasi terkait isu penggunaan jet pribadi serta bersikap lebih responsif terhadap kritik publik. Dialog terbuka, permintaan maaf jika diperlukan, dan komitmen untuk bertindak lebih bijaksana di masa depan bisa menjadi langkah awal yang positif dalam meredam gejolak publik yang ada. Dengan demikian, mereka bisa menunjukkan bahwa mereka menghargai transparansi dan siap untuk mempertanggungjawabkan tindakan mereka di hadapan publik.(c@kra)