MoneyTalk, Jakarta – Pasca pelantikan Presiden Terpilih Prabowo Subianto pada 20 Oktober 2024, bangsa Indonesia dihadapkan pada fase baru pemerintahan. Saatnya kita bersama-sama mendukung penuh jalannya pemerintahan yang dipimpin oleh Prabowo Subianto demi kesejahteraan dan kemajuan bangsa. Salah satu bentuk dukungan konkrit adalah dengan berpartisipasi aktif dalam Pilkada serentak yang akan digelar di seluruh Indonesia, termasuk Pilkada DKI Jakarta yang rencananya berlangsung pada 20 November 2024.
Sugiyanto (SGY)-Emik, Ketua Himpunan Masyarakat Nusantara (Hasrat), dalam tulisannya yang diterima oleh MoneyTalk pada Senin, 16 September 2024, menyerukan agar masyarakat tidak “mutung” atau putus asa dalam menghadapi proses politik ini. Terutama terkait gagasan atau wacana untuk mencoblos semua calon gubernur (Cagub) atau calon wakil gubernur (Cawagub), atau bahkan memilih kotak kosong pasca ketidakikutsertaan Anies Baswedan dalam Pilkada Jakarta 2024.
Jangan Mutung! Dalam kontestasi politik, wajar apabila ada calon yang tidak diusung atau tereliminasi dari bursa pencalonan. Namun, Sugiyanto menegaskan bahwa reaksi putus asa, yang diekspresikan melalui kampanye memilih semua kandidat atau kotak kosong, justru bertentangan dengan semangat demokrasi yang matang. Sebaliknya, partisipasi aktif dan memilih dengan bijak menjadi langkah yang tepat untuk mendukung proses politik yang sehat.
Wacana mencoblos semua Cagub atau Cawagub, atau memilih kotak kosong, muncul setelah gagalnya Anies Baswedan untuk maju di Pilkada Jakarta 2024. Namun, Sugiyanto menjelaskan bahwa proses pencalonan Cagub di DKI Jakarta, termasuk Anies, adalah bagian dari dinamika politik demokratis. Pencalonan tersebut selalu melalui mekanisme internal partai politik (parpol) yang memiliki otonomi untuk menentukan kandidat berdasarkan berbagai pertimbangan, termasuk elektabilitas dan visi yang sesuai dengan misi partai.
Sugiyanto menepis anggapan bahwa kegagalan Anies untuk maju dalam Pilkada ini disebabkan oleh tekanan atau pengaruh politik yang memaksa partai-partai untuk tidak mengusungnya. Ia mengingatkan bahwa parpol memiliki otonomi dalam menentukan siapa yang akan diusung, dan keputusan tersebut selalu didasari pertimbangan strategis.
Elektabilitas Tidak Menjamin Elektabilitas tinggi yang dimiliki oleh Anies Baswedan bukanlah jaminan bahwa parpol akan otomatis mengusungnya. Sugiyanto mencontohkan kasus serupa yang terjadi pada Jenderal (Purn) Agum Gumelar dalam Pilkada Jakarta 2007, yang meski memiliki elektabilitas tinggi, tidak mendapatkan tiket pencalonan. Hal ini membuktikan bahwa banyak faktor yang dipertimbangkan dalam keputusan politik, bukan sekadar popularitas atau hasil survei.
Saat ini, hanya ada tiga pasangan calon Cagub dan Cawagub yang akan maju dalam Pilkada Jakarta 2024, tanpa keterlibatan Anies Baswedan. Munculnya narasi “coblos semua kandidat” atau memilih kotak kosong, menurut Sugiyanto, adalah respons kekecewaan yang seharusnya tidak menjadi pilihan. Ia menegaskan bahwa tindakan ini hanya akan melemahkan demokrasi dan mencerminkan sikap yang tidak dewasa dalam berpolitik.
Hargai Proses Politik dan Partisipasi dengan Bijak Dalam pandangan Sugiyanto, mutung politik atau memilih kotak kosong hanya akan merusak tatanan demokrasi. Demokrasi memerlukan partisipasi yang aktif dan rasional dari semua warga negara. Oleh karena itu, ia mengajak masyarakat untuk menggunakan hak pilihnya dengan bijak dalam Pilkada serentak 2024, khususnya di DKI Jakarta, dan memilih salah satu kandidat yang dianggap terbaik untuk memimpin.
Sikap dewasa dalam politik adalah menerima hasil proses demokrasi, mendukung pemerintahan yang terpilih, dan terus memperjuangkan aspirasi melalui cara-cara yang konstitusional. Partisipasi aktif dalam Pilkada akan memperkuat demokrasi dan membantu menciptakan pemimpin daerah yang kompeten dan bertanggung jawab.
Mari kita gunakan hak pilih kita di Pilkada DKI Jakarta 2024 dengan bijak. Jangan mutung, jangan golput, dan jangan coblos semua kandidat atau kotak kosong. Masa depan demokrasi ada di tangan kita, dan setiap suara memiliki peran penting dalam mewujudkan kepemimpinan yang berkualitas di setiap daerah. Mari bersama-sama mendukung pemerintahan Presiden Terpilih Prabowo Subianto dan ikut serta dalam proses politik yang sehat dan demokratis demi kemajuan bangsa.(c@kra)