Dunia Sedang Tidak Baik-Baik Saja, Potensi Perang Dunia ke-3?

0

MoneyTalk, Jakarta – Dalam rapat dengan Komisi I DPR RI yang berlangsung di kompleks Senayan pada Rabu, 25 September 2024, Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto, memberikan peringatan serius mengenai bahaya potensi perang dunia ketiga. Peringatan ini disampaikan di tengah meningkatnya ketegangan geopolitik global, yang menurut Prabowo berpotensi mengarah pada konflik berskala besar. Prabowo menekankan bahwa situasi geopolitik saat ini semakin memanas, di mana persaingan antara negara-negara besar semakin intens.

“Semua fraksi di Komisi I DPR RI telah menyetujui pengambilan keputusan tingkat I terhadap rancangan undang-undang tentang kerja sama pertahanan Indonesia dengan lima negara, namun kita harus tetap waspada terhadap risiko yang ada,” ujarnya.

Menteri Pertahanan mengungkapkan, jika perang dunia ketiga terjadi, kemungkinan besar akan melibatkan penggunaan senjata nuklir. Indonesia yang terletak di jalur strategis dan memiliki hubungan diplomatik yang kompleks dengan berbagai negara, tidak akan kebal dari dampak konflik tersebut. Dalam konteks ini, Prabowo menggarisbawahi pentingnya persiapan pertahanan yang kuat dan strategi diplomatik yang efektif untuk melindungi kepentingan nasional. Prabowo juga menyoroti bahwa masyarakat internasional harus bersatu dalam mencegah terjadinya konflik berskala besar.

“Kita perlu membangun dialog dan kerja sama yang lebih baik antara negara-negara untuk meredakan ketegangan,” tambahnya.

Di sinilah peran RUU tentang kerja sama pertahanan menjadi penting, karena akan memperkuat posisi Indonesia di arena internasional dan memberikan landasan hukum untuk kolaborasi strategis.

Seiring dengan meningkatnya ketegangan geopolitik di berbagai belahan dunia, Indonesia harus menyiapkan diri untuk menghadapi berbagai kemungkinan. Mengingat posisi geografisnya yang strategis dan kepentingan ekonomi yang besar, Indonesia perlu mengambil langkah-langkah proaktif untuk mengamankan keamanan nasionalnya.

Ini termasuk memperkuat alutsista (alat utama sistem senjata), meningkatkan kapasitas intelijen, dan memperkuat hubungan diplomatik dengan negara-negara sahabat. Selain itu, perlu juga diingat bahwa stabilitas domestik menjadi salah satu pilar penting dalam menjaga ketahanan nasional.

Pernyataan Prabowo Subianto mengingatkan kita bahwa dunia saat ini tidak berada dalam kondisi baik-baik saja. Potensi perang dunia ketiga menjadi ancaman nyata yang harus diwaspadai. Dengan kerja sama internasional yang solid dan strategi pertahanan yang tepat, Indonesia dapat mengurangi risiko yang ada dan berperan aktif dalam menjaga perdamaian dan stabilitas global.

Dalam konteks ini, penting bagi seluruh elemen bangsa untuk mendukung kebijakan pertahanan yang diambil pemerintah serta berkontribusi dalam menciptakan lingkungan yang aman dan damai bagi generasi mendatang.(c@kra)

Leave A Reply

Your email address will not be published.