MoneyTalk, Jakarta – Isu judi online kembali mencuat ke permukaan setelah pernyataan dari Menteri Koperasi dan UKM, Budi Arie Setiadi. Pada Kamis (14/11) Budi Arie menyebut sosok berinisial ‘T’ yang diduga menjadi pengendali jaringan judi online di Indonesia.
Pernyataan ini menjadi sorotan karena Budi Arie menuding sosok ‘T’ tersebut adalah teman dekat Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi, dan bagian dari tim sukses Pramono Rano pada Pilkada Jakarta. Namun, tuduhan ini langsung dibantah oleh Pramono Rano yang menegaskan ia tidak pernah mengenal sosok ‘T’ tersebut.
Seiring dengan mencuatnya isu ini, pihak kepolisian berhasil mengungkap jaringan judi online yang melibatkan 18 orang tersangka, termasuk 10 pegawai Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo). Penyelidikan ini merupakan bagian dari upaya Polri dalam menindak tegas aktivitas ilegal yang telah meresahkan masyarakat.
Tim Satgas Anti Judi (Satgas Asita) baru-baru ini menangkap lima selebgram asal Cimahi dan Bandung Barat yang terlibat dalam promosi situs judi online. Mereka berperan sebagai afiliator, mempromosikan situs tersebut melalui akun Instagram mereka. Para selebgram ini diketahui telah memperoleh keuntungan belasan juta rupiah dari kegiatan promosi tersebut. Bukti berupa unggahan di Instagram dan akun situs judi online diamankan sebagai barang bukti.
Modus yang digunakan cukup sederhana namun efektif, yakni melalui unggahan cerita (Instagram Story) dengan menyematkan tautan langsung menuju situs judi online. Setiap klik yang dihasilkan dari tautan tersebut memberikan keuntungan bagi para afiliator.
Dalam konferensi pers, Budi Arie Setiadi menyoroti peran sosok ‘T’ yang disebut-sebut sebagai pengendali judi online di Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi). Sosok ini diduga memiliki keterkaitan dengan aktivitas politik dan menjadi bagian dari tim pemenangan calon gubernur Pramono Rano dalam Pilkada Jakarta. Budi Arie mengklaim bahwa ‘T’ merupakan aktivis politik dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) yang juga terlibat sebagai tim konten media sosial PDIP.
Pernyataan ini menjadi polemik, terutama karena nama ‘T’ dikaitkan dengan lingkaran elite politik dan tim sukses capres-cawapres Ganjar-Mahfud. Lebih jauh, Budi Arie menyebut bahwa ‘T’ adalah teman dekat Menhub Budi Karya Sumadi dan memiliki pengaruh kuat di beberapa kementerian.
Merespons tuduhan tersebut, Pramono Rano, calon gubernur Jakarta nomor urut 3, secara tegas membantah adanya keterlibatan sosok ‘T’ dalam tim pemenangannya. Dalam sebuah pernyataan yang disampaikan oleh tim hukumnya, Pramono mengaku tidak pernah mengenal atau bekerja sama dengan individu yang dimaksud oleh Budi Arie.
“Saya sama sekali tidak kenal sosok yang disebut ‘T’. Saya tidak pernah bertemu atau bekerja sama dengannya,” ujar Pramono Rano. Ia juga menegaskan bahwa tim pemenangannya selalu transparan dan terbuka terkait siapa saja yang terlibat. “Jika tuduhan ini tidak ditarik dalam tiga hari, kami akan menempuh jalur hukum,” lanjutnya.
Pramono Rano memberi waktu tiga hari kepada Budi Arie untuk menarik pernyataannya secara publik. Jika tidak, ia bersama tim hukum akan melaporkan Budi Arie atas tuduhan pencemaran nama baik. Langkah ini mencerminkan keseriusan tim Pramono untuk membersihkan nama baik mereka dari tuduhan yang dianggap tidak berdasar.
Di sisi lain, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menyatakan bahwa penyelidikan terhadap kasus judi online ini akan terus dikembangkan. “Siapapun yang terlibat, baik itu pejabat atau masyarakat sipil, akan diperiksa jika ditemukan bukti yang mengarah pada keterlibatan mereka,” tegas Kapolri.(c@kra)