JAKARTA, MoneyTalk – Presiden Joko Widodo telah menyerahkan nama calon Gubernur Bank Indonesia (BI). Adapun nama Perry Warjiyo disebut-sebut sebagai calon tunggal untuk kembali menjabat sebagai Gubernur BI.
“Kenapa harus calon tunggal? Padahal Indonesia banyak memiliki SDM berkualitas dan mumpuni untuk memimpin BI,” kata Direktur Eksekutif Center for Budget Analysis (CBA), Uchok Sky Khadafi, Senin (27/2/2023).
Lebih jauh Uchok mendesak agar DPR berani menolak usulan presiden terkait calon tunggal tersebut. Tentu dalam menentukan calon menjadi gubernur BI, presiden maupun DPR mempunyai posisi yang seimbang. “Hak prerogatif presiden itu mengusulkan. DPR yang menentukan,” ujarnya.
Harusnya, kata Uchok lagi, calon gubernur BI ke depan adalah sosok yang bisa menjaga independensi BI. “Karena UU PPSK yang baru, terkesan Bank Indonesia ini seperti dikerdilkan posisi independensinya,” paparnya.
Lebih jauh Uchok menyoroti fungsi Bank Indonesia pada KSSK yang ternyata berbagi beban lewat skema burden sharing dengan kementerian/lembaga lain ketika dibutuhkan. “Itu kan berarti dia dalam beberapa hal tidak independen, tidak bisa menolak apapun hasil keputusan KSSK, atau harus ikut serta burden sharing,” imbuhnya.
Ditanya soal calon gubernur BI lainya, Uchok menyerahkan kepada Presiden Jokowi. Karena dia yang lebih mengetahui dan memahami persoalan.
Saat disinggung nama Akmal Umar, yang pernah berkiprah 33 tahun di Bank Indonesia, Uchok tak mempermasalahkan. Karena semakin banyak calon gubernu BI yang muncul, maka akan semakin baik, sehingga bisa mendapatkan yang berkualitas.
Uchok mendesak Presiden Jokowi tidak main-main dengan sosok calon gubernur BI ke depan. Karena tantangan semakin berat, apalagi perang Rusia-Ukraina belum jelas, kapan selesainya.[MT]