Ngeri nih OJK sewa kantor di Wisma Mulia sampai Rp113 miliar
MoneyTalk,Jakarta – Ini cerita tahun 2020 tentang OJK (Otoritas Jasa Keuangan). Yang Menghambur hambur duit dari hasil “malak” alias punggutan duit dari sektor Perbankan
Duit yang yang dihambur hambur itu sangat besar dan bisa mencapai Rp.189.810.211.020 untuk sewa kantor, dan sewa rumah jabatan untuk orang orang OJK sendiri.
Ketika Direktur CBA (Center For Budget Analisis) Uchok Sky Khadafi diminta menangapi soal duit sebesar Rp.189 miliar ini, langsung bilang OJK itu banyak kelebihan duit, makanya realisasi duit itu suka suka mereka.
Dan duit sebesar itu dipakai untuk menyewa 3 Gedung Kantor Regional OJK sebesar Rp22.466.454.493, dan 16 Gedung Kantor OJK sebesar Rp33.721.712.536
Tetapi duit yang paling besar dan boros banyak dipergunakan untuk menyewa kantor Pusat OJK di Wisma Mulia 1, OJK harus menghabiskan duit sebesar Rp.22.477.071.100, dan juga Menyewa Kantor Wisma Mulia 2 sebesar Rp91.311.760.840 papar Uchok Sky.
Selain untuk menyewa Kantor, duit pajak punggutan dari sektor keuangan juga digunakan untuk menyewa rumah jabatan ADK,(Anggota Dewan Komisioner), Rumah Kepala Regional OJK, dan Rumah Jabatan Kepala OJK.
Menurut Uchok Sky, Duit sebesar Rp.12.644.540.714 dipakai untuk menyewa 6 Rumah Jabatan ADK. Berarti rata rata setiap Anggota ADK akan mendapat sekitar Rp.2.1 miliar perorang.
Kemudian, ada juga duit OJK untuk menyewa 6 Rumah Kepala Regional OJK sebesar Rp2.551.078.704, dan rata rata akan mendapat sekitar Rp.425 juta perorangan atau perumah. Dan
20 Rumah Jabatan Kepala OJK sebesar Rp4.637.592.633,00, dan rata rata akan mendapat Rp.231 juta untuk menyewa satu buah rumah
Dan terlalu besar anggaran untuk sewa kantor dan rumah jabatan ini, CBA meminta kepada KPK untuk segera membuka penyelidikan anggaran OJK tersebut. Kalau tidak salah anggaran total untuk sewa kantor dan rumah jabatan mencapai Rp169.976.998.969.
Views: 0