Gawat nih…Saat Mukhtamar berlangsung, DPP PKB Diduduki Massa
MoneyTalk, Jakarta – Ketegangan antara Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) mencapai puncaknya pada hari ini, ketika sekelompok massa mendatangi dan menguasai kantor DPP PKB di Jl Raden Saleh, Jakarta Pusat.
Aksi ini diduga dipicu oleh konflik yang semakin memanas antara kedua belah pihak. Massa yang datang dalam jumlah besar tampak mengibarkan bendera dan spanduk sambil meneriakkan yel-yel yang menyuarakan ketidakpuasan mereka terhadap situasi politik internal di PKB.
hal ini juga beredar di Kanal Youtube @PMA-KOPRABU-Channel berdedar di grup watsapp, dengan durasi video pendek Buntut Konflik PBNU vs PKB, Massa Geruduk dan Kuasai Kantor DPP PKB Sabtu malam (24/08).
Saksi mata melaporkan bahwa massa yang berkumpul di depan kantor DPP PKB awalnya melakukan aksi protes secara damai. Namun, suasana berubah tegang ketika sejumlah orang mulai mencoba masuk ke dalam gedung. Petugas keamanan yang berjaga di lokasi tampak kewalahan menghalau massa, yang akhirnya berhasil menerobos dan menguasai sebagian besar gedung tersebut.
Kepolisian Jakarta Pusat segera diterjunkan untuk mengamankan situasi. Hingga berita ini diturunkan, aparat kepolisian masih berjaga di lokasi untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan. Belum ada laporan resmi mengenai kerugian atau korban dalam insiden ini.
Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar, belum memberikan pernyataan resmi terkait peristiwa ini. Namun, sumber internal partai menyebutkan bahwa konflik ini telah menciptakan ketegangan di kalangan anggota dan simpatisan partai.
Pertikaian antara PBNU dan PKB sendiri telah berlangsung sejak beberapa waktu lalu, dengan isu-isu internal partai dan hubungan antara dua organisasi ini menjadi pemicu utama. PBNU, yang memiliki basis massa yang kuat di kalangan Nahdliyin, dianggap memiliki pengaruh besar terhadap arah kebijakan PKB. Namun, perbedaan pandangan antara pimpinan kedua organisasi ini semakin memperburuk situasi, yang berujung pada insiden hari ini.
Masyarakat berharap agar konflik ini dapat segera diselesaikan dengan cara yang damai dan bijaksana demi menjaga stabilitas politik dan sosial di Indonesia.(c@kra)