Muktamar PKB Bali Dikecam Sebagai Muktamar Sesat dan Tidak Demokratis
MoneyTalk,Jakarta – Jakarta, 26 Agustus 2024 – Muktamar Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang diselenggarakan pada 24-25 Agustus 2024 di Bali menuai kecaman keras dari berbagai kalangan di internal partai. Muktamar tersebut dianggap tidak demokratis, hanya memperkuat kepentingan pribadi, dan syahwat politik Ketua Umum A. Muhaimin Iskandar.
Sejumlah fungsionaris PKB, termasuk mereka yang menolak hasil Muktamar, menyebut bahwa proses pelaksanaan Muktamar tersebut jauh dari prinsip-prinsip demokrasi yang seharusnya dijunjung tinggi oleh partai.
KH. Unais Ali Hisyam dari Dewan Syura, yang juga terlibat dalam rencana Muktamar tandingan pada awal September, menyatakan bahwa Muktamar di Bali adalah upaya untuk melanggengkan kekuasaan Muhaimin Iskandar dengan mengabaikan aspirasi dan kehendak para kiai serta kader partai.
“Proses pemilihan dan pengambilan keputusan selama Muktamar itu sangat mencurigakan. Tidak ada ruang untuk perdebatan yang sehat atau suara-suara kritis. Semua sudah diatur sedemikian rupa untuk memastikan Muhaimin tetap berkuasa,” ujar KH. Unais.
Syaikhul Islam, Ketua DPP PKB, menegaskan bahwa Muktamar tersebut bukan hanya tidak demokratis, tetapi juga mengkhianati semangat pendirian PKB sebagai partai yang berlandaskan pada nilai-nilai Nahdlatul Ulama (NU). “Apa yang terjadi di Bali itu jauh dari nilai-nilai kejujuran dan keadilan yang diajarkan oleh para ulama. Ini adalah Muktamar sesat yang hanya meneguhkan kepentingan segelintir elit partai,” tegasnya.
A Malik Haramain, Sekretaris DPP PKB, menambahkan bahwa Muktamar di Bali telah merusak citra partai di mata publik dan kader. “Muktamar ini hanyalah alat bagi Muhaimin Iskandar untuk memperkuat cengkeramannya atas PKB. Tidak ada agenda untuk memperbaiki partai atau memperjuangkan kepentingan Nahdliyin. Ini semua tentang kekuasaan pribadi,” ungkap Malik.
Berbagai pihak di internal PKB yang tidak puas dengan hasil Muktamar Bali berencana untuk mengadakan Muktamar tandingan pada 2-3 September 2024, dengan tujuan mengembalikan PKB ke jalur yang benar dan menegakkan prinsip-prinsip demokrasi di dalam partai.
Hingga saat ini, A. Muhaimin Iskandar belum memberikan tanggapan resmi terkait tuduhan-tuduhan tersebut. Namun, ketegangan di internal PKB semakin meningkat, dan masa depan partai ini tampaknya akan sangat dipengaruhi oleh hasil dari Muktamar tandingan yang direncanakan.(c@kra)