Iqbal Ramadhan Anak Jenderal Yang Dihajar Polisi

0

MoneyTalk, Jakarta – Iqbal Ramadhan, asisten pengacara publik Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Jakarta dan putra dari penyanyi Machicha Mochtar, menjadi sorotan publik setelah ditangkap polisi saat ikut dalam demonstrasi menolak pengesahan RUU Pilkada di DPR, Jakarta, Kamis (24/8/2024).

Meskipun dikenal sebagai anak dari Letnan Jenderal TNI (Purn) Moerdiono, mantan Menteri Sekretaris Negara pada era Orde Baru, Iqbal menegaskan bahwa perjuangannya menuntut keadilan tidak pernah didasarkan pada nama besar keluarganya.

Dalam pernyataan yang dirilis pada Selasa (27/8/2024), Iqbal menyatakan bahwa ia terlahir dari rahim seorang ibu yang penuh perjuangan, yang membesarkannya tanpa kehadiran sosok ayah. “Saya tidak pernah menggunakan nama besar almarhum ayah saya untuk kepentingan pribadi,” ungkapnya. Bahkan ketika ia berada dalam situasi yang mengerikan saat ditangkap, Iqbal tidak berpikir untuk memanfaatkan status keluarganya untuk mencari pengampunan dari aparat yang memperlakukan dirinya dengan kasar.

Iqbal menuturkan bahwa dorongannya untuk ikut serta dalam demonstrasi adalah untuk merasakan langsung bagaimana rasanya menjadi masyarakat kecil yang kerap kali menjadi korban tindakan represif aparat keamanan. “Hak untuk bebas dari penyiksaan adalah hak semua anak bangsa di atas bumi manusia,” tegasnya. Bagi Iqbal, perjuangan untuk keadilan dan kemanusiaan adalah nilai yang telah ditanamkan oleh ibunya sejak kecil.

Iqbal juga menekankan bahwa dirinya tidak hidup dalam kemewahan dan kekuasaan, meski terlahir dari keluarga yang memiliki pengaruh. “Takdir memilih saya terlahir sebagai anak dari seorang Jenderal TNI di era Orde Baru dan penyanyi kampung dari Sulawesi Selatan. Saya tidak bisa menolak takdir itu,” ujarnya. Namun, hal tersebut tidak menjadi alasan bagi Iqbal untuk memanfaatkan kedudukan keluarganya. Sebaliknya, ia memilih untuk berpihak kepada mereka yang terpinggirkan dan mengalami ketidakadilan.

Sebelumnya, ibunya, Machicha Mochtar, mendatangi Polda Metro Jaya pada Jumat (23/8/2024) untuk menjemput Iqbal, yang mengalami luka-luka akibat tindakan represif aparat. “Saya hadir menjemput anak saya, kemudian mau dibawa ke RS. Hidungnya patah, jadi harus saya bawa berobat mau visum dulu,” jelas Machicha kepada wartawan.

Machicha juga menyampaikan bahwa ia belum memutuskan apakah akan membuat laporan terkait insiden yang dialami putranya. “Saya baru mau ketemu anak saya, belum tahu keadaan anak saya bagaimana. Tapi yang pasti mau lihat dulu kondisinya, baru ambil tindakan,” tuturnya.

Iqbal Ramadhan berharap bahwa kejadian yang menimpanya dapat membuka mata banyak orang akan pentingnya menegakkan keadilan dan melindungi hak-hak asasi manusia, tanpa memandang latar belakang atau status sosial. Bagi Iqbal, perjuangan ini adalah panggilan hati, bukan karena jabatan orang tua.(c@kra)

Leave A Reply

Your email address will not be published.