Komposisi dan Karakteristik Kabinet Pemerintahan Prabowo Menurut Dukun Politik
MoneyTalk, Jakarta – Dalam acara Kabar Petang TVOne pada Minggu (01/09), dua pakar politik, Burhanuddin Muhtadi dan Nyarwi Ahmad, membahas kemungkinan komposisi dan karakteristik kabinet Prabowo Subianto.
Diskusi ini, yang berlangsung pada pukul 18.03 WIB, memberikan gambaran menarik mengenai siapa saja menteri dari kabinet Jokowi yang mungkin akan diboyong ke kabinet Prabowo dan bagaimana nomenklatur politiknya akan dibentuk.
Menurut Burhanuddin Muhtadi, menteri-menteri yang akan diajak oleh Prabowo ke kabinetnya berasal dari partai-partai pendukung yang juga menjadi tulang punggung utama kabinet Jokowi saat ini.
“Tidak jauh-jauh dari nama-nama yang biasa kita dengar,” ungkapnya. Ia menyebut bahwa menteri-menteri yang memiliki kedekatan dengan Prabowo atau tokoh-tokoh kunci di partai koalisi kemungkinan besar akan dipertahankan.
Hal ini mengindikasikan bahwa komposisi kabinet Prabowo tidak akan sepenuhnya baru, melainkan akan menggabungkan elemen-elemen dari kabinet sebelumnya.
Nyarwi Ahmad menambahkan bahwa menteri-menteri dari kalangan profesional yang saat ini berada di kabinet Jokowi, tetapi dekat dengan visi politik Prabowo, juga memiliki peluang untuk tetap dipertahankan.
“Sepanjang mereka memiliki komitmen dan sejalan dengan perjuangan Prabowo, nama-nama ini bisa saja tetap di posisi mereka sekarang,” kata Nyarwi.
Ia juga menyebutkan beberapa nama yang selama ini dikenal dekat dengan Prabowo, seperti Sjafrie Sjamsoeddin, yang kemungkinan besar akan kembali ke panggung politik.
Keduanya sepakat bahwa Prabowo akan memilih menteri yang tidak hanya memiliki kedekatan personal, tetapi juga kompetensi dan visi yang kuat untuk menghadapi tantangan global.
“Prabowo akan memilih orang-orang yang tidak hanya loyal, tetapi juga memiliki kemampuan inovatif untuk menghadapi tantangan zaman,” ujar Burhanuddin.
Ia menambahkan bahwa ini penting untuk memberikan kesan awal yang kuat dalam 100 hari pertama pemerintahan Prabowo, terutama untuk menjaga kepercayaan publik.
Nyarwi Ahmad juga menyoroti pentingnya keseimbangan antara profesionalisme dan afiliasi politik dalam menentukan komposisi kabinet.
“Ini bukan hanya soal membawa profesional yang kompeten, tetapi juga yang bisa bersinergi dengan agenda-agenda besar Prabowo, seperti pengembangan SDM, peningkatan gizi anak-anak, dan investasi di masa depan,” jelas Nyarwi.
Dalam hal ini, dia melihat bahwa kabinet Prabowo akan tetap membawa beberapa elemen dari pemerintahan Jokowi yang dirasa berhasil, terutama di bidang sosial dan pembangunan manusia.
Salah satu tema utama dalam diskusi tersebut adalah tentang kelanjutan dan pergeseran yang diusung oleh kabinet Prabowo nanti.
Burhanuddin mengungkapkan bahwa ada dua kata kunci yang menarik, yaitu “keberlanjutan” dan “sebagian.” “Sebagian menteri dari kabinet Jokowi bisa saja tetap di bawah Prabowo, tetapi dengan semangat baru,” katanya.
Ini menunjukkan bahwa, meskipun ada kesinambungan, akan ada pula penyesuaian yang sesuai dengan visi dan misi Prabowo.
Nyarwi Ahmad mengamini pernyataan Burhanuddin, dengan menambahkan bahwa ini adalah bagian dari strategi politik untuk menjaga stabilitas selama masa transisi.
“Transisi dari pemerintahan Jokowi ke Prabowo harus terlihat mulus, dengan tetap menekankan elemen-elemen baru yang akan membawa Indonesia ke arah yang lebih baik,” jelasnya.
Diskusi juga menyinggung tentang proporsi menteri yang mungkin akan diangkat dari kabinet Jokowi.
“Apakah itu berarti tiga perempat nya, setengahnya, atau bahkan hanya seperempat dari menteri yang ada sekarang akan tetap berada di sana? Ini adalah politik etis yang harus dimainkan oleh Prabowo,” ungkap Burhanuddin.
Menurutnya, keputusan ini akan sangat bergantung pada keseimbangan antara kebutuhan akan kesinambungan dan tuntutan untuk perubahan yang diharapkan oleh para pemilih.
Kabinet pemerintahan Prabowo, jika terpilih, diprediksi akan mengusung semangat kelanjutan dari pemerintahan Jokowi, tetapi dengan tambahan inovasi dan visi yang baru.
Dengan menggabungkan menteri-menteri dari kalangan profesional dan politik, yang memiliki kompetensi dan loyalitas tinggi, Prabowo diharapkan dapat menciptakan pemerintahan yang kuat dan responsif terhadap tantangan zaman.
Menarik untuk melihat bagaimana komposisi ini akan terbentuk dan apakah prediksi dari kedua pakar politik ini akan terbukti jika Prabowo benar-benar memimpin Indonesia.
Yang jelas, kombinasi antara keberlanjutan dan pergeseran akan menjadi kunci penting dalam menentukan arah kabinet Prabowo mendatang.(c@kra)
Views: 0