Ooooh Kemiskinan

  • Bagikan

MoneyTalk,Jakarta – Tergelitik tentang kemiskinan, bagaimana cara mengatasinya? Ini sudah menjadi PR dan wacana dari pemerintahan ke pemerintahan. Kemiskinan cukup sexy diangkat terutama waktu kampanye.

Hemat saya berbicara kemiskinan mesti beranjak dari kejujuran, mengakui apa adanya sesuai realita. Dalam hal ini parameter dan jumlah orang miskin bisa didata dari tingkat terendah RT dan RW. Data yang jujur tanpa melihat partainya, golongannya, keyakinannya. Melengkapi data kemiskinan sekalian juga didata orang orang soleh yang suka berderma, yang nantinya bisa sebagai motor penggerak yang disinkronkan dengan program negara dalam pengentasan kemiskinan, bila ada.

Niat negara untuk mengentaskan kemiskinan tentu bagus sesuai dengan amanat UUD juga sesuai dengan pesan agama. Jadi janganlah program tersebut diiringi dengan macam-macam motif terselubung.

Menurut hemat saya beberapa yang mesti jadi perhatian, Pertama pada dasarnya orang Indonesia ulet, rajin, tangguh. Namun punya banyak keterbatasan. Misal informasi tentang peluang, akses modal, ketrampilan yang sesuai dengan peluang, dan cara masuk ambil peluang.

Kedua, berdasar butir 1 maka negara perlu menyediakan jasa gratis di tingkat Desa dalam hal menawarkan peluang, memberi bimbingan teknis, manajemen, keuangan dan pemasaran. Sekaligus aktif mengajak kalangan yang tergolong miskin untuk ikut program.

Ketiga,Negara perlu menyediakan pekerjaan dengan basis desa atau lebih kecil lagi RW. Pekerjaan bisa macam-macam misal kerajinan, kuliner, pertanian dan perikanan, industri rumahan. Negara memberi order dan hasilnya dibeli untuk kemudian dipasarkan, lokal maupun ekspor.

Keempat, Melindungi warga miskin yang berusaha dari macam macam pungutan dan gangguan keamanan. Kelima,Tegakkan segala aturan dan hukum tanpa pandang bulu

Keenam Beli kemudahan akses ke permodalan, bimbingan teknis, dan pemasaran, dan Ketujuh, Longgarkan atau bahkan bebaskan pajak untuk umkm pemula sampai batas waktu tertentu.

Penulis yakin dengan kebersamaan dan niat tulus, dengan waktu tidak lama negara bisa mengentaskan kemiskinan, sebagai ganti program BLT.

Penulis : Girarda, Alumni YISC Al Azhar

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *