MoneyTalk, Jakarta – Ketua Umum Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI), Akbar Djohan, menyampaikan pernyataan yang menyoroti berbagai tantangan yang dihadapi sektor logistik di Indonesia Pada tanggal 27 Oktober 2024, dalam tayangan VoidoTid. Dalam diskusi tersebut, ia mengungkapkan beberapa masalah yang dihadapi oleh industri logistik, termasuk ketidakpastian regulasi, tantangan persaingan dengan pemain internasional, dan dampak geopolitik terhadap biaya logistik.
Ketidakpastian Regulasi dan Dampaknya
Salah satu isu utama yang disoroti oleh Akbar adalah ketidakpastian yang disebabkan oleh perubahan regulasi, khususnya terkait Permendag No. 36 Tahun 2023 yang telah mengalami beberapa kali revisi. Menurutnya, kebijakan ini menciptakan ketidakharmonisan antara berbagai kementerian, termasuk Kementerian Perdagangan, Kementerian Perindustrian, dan Kementerian Keuangan. Ia menekankan bahwa masalah seharusnya diselesaikan di tingkat teknis lapangan tanpa perlu adanya intervensi seremonial di pelabuhan.
Akbar menyatakan, “Dampak dari ditahannya 27.000 kontainer kurang lebih sudah sangat merugikan, baik dari segi biaya ekonomi maupun reputasi Indonesia di mata investor.”
Akbar juga mencatat bahwa ketidakpastian ini tidak hanya berdampak pada operasional, tetapi juga dapat membuat investor ragu untuk berinvestasi di Indonesia. Oleh karena itu, ia berharap agar pemerintah dapat lebih responsif dan cepat dalam mengambil keputusan yang mendukung kelancaran operasional logistik.
Tantangan Persaingan dengan Pemain Internasional
Dalam diskusi, Akbar menjelaskan bahwa ALFI menaungi sekitar 4.000 perusahaan, sebagian besar adalah usaha kecil dan menengah (UKM). Meskipun demikian, mereka menghadapi tantangan dari pemain internasional yang lebih mampu bersaing, terutama dalam hal akses permodalan.
“Bank-bank di luar negeri menawarkan suku bunga yang lebih kompetitif dibandingkan dengan bank-bank di dalam negeri,” ujarnya.
Hal ini menjadikan perusahaan lokal kesulitan untuk mendapatkan modal yang diperlukan untuk bersaing. Akbar menegaskan perlunya kemitraan dengan pemain global untuk meningkatkan daya saing industri logistik Indonesia. Ia juga menyoroti pentingnya akses keuangan yang lebih baik untuk UKM agar mereka dapat “naik kelas” dan berkompetisi lebih efektif di pasar global.
Dampak Perkembangan E-Commerce
Mengenai perkembangan e-commerce, Akbar mengakui bahwa ini memberikan dampak signifikan pada sektor logistik. Meskipun sebagian besar anggota ALFI berfokus pada pengiriman bal cargo dan proyek ekspor-impor, perkembangan e-commerce menciptakan permintaan untuk layanan pengiriman cepat. Ia menggarisbawahi bahwa hal ini terutama didominasi oleh perusahaan-perusahaan besar dari luar negeri, seperti yang berasal dari China.
Akbar juga menjelaskan bahwa meskipun pasar e-commerce sangat besar, tidak semua kebutuhan tersebut dilayani oleh anggota ALFI. Namun, proses clearance dan pergudangan tetap menjadi bagian integral dari operasi logistik mereka.
Tantangan Geopolitik dan Biaya Logistik
Diskusi juga menyinggung dampak geopolitik, terutama terkait konflik di Ukraina dan Timur Tengah. Akbar menyoroti bahwa kondisi ini menciptakan ketidakpastian dalam jalur perdagangan internasional, yang pada gilirannya berdampak pada biaya logistik.
“Industri logistik sekarang ini adalah bisnis yang high risk low income,” ujarnya.
Ia menambahkan, ketidakpastian ini membuat biaya pengiriman meningkat, akibatnya membebani konsumen dan perusahaan. Akbar berharap, pemerintah di bawah kepemimpinan yang akan datang dapat memberikan kepastian hukum dan menyederhanakan birokrasi untuk mendukung pertumbuhan sektor logistik. Ia juga menekankan pentingnya sinkronisasi kebijakan antara pusat dan daerah agar tidak ada ketidaksesuaian dalam implementasi kebijakan.
“Harapan kami adalah kepastian hukum, pengurangan birokrasi, dan sinkronisasi kebijakan pusat dan daerah,” katanya.
Dengan langkah-langkah ini, Akbar yakin bahwa sektor logistik Indonesia dapat tumbuh lebih kompetitif dan berkontribusi lebih besar terhadap perekonomian nasional.
Pernyataan Akbar Djohan memberikan gambaran jelas tentang tantangan yang dihadapi oleh sektor logistik di Indonesia. Dengan perubahan regulasi yang cepat, tantangan dari pemain internasional, dan dampak geopolitik yang terus berlanjut, penting bagi pemerintah untuk merespons dengan kebijakan yang mendukung dan memberikan kepastian bagi para pelaku industri. Hal ini tidak hanya akan mendukung pertumbuhan sektor logistik, tetapi juga meningkatkan daya tarik investasi di Indonesia.(c@kra)