Mimpi Atau Nyata PLTP Akan Jadi Andalan Pemerintah untuk Capai Net Zero Emission 2060
MoneyTalk,Jakarta – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyatakan bahwa Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) akan menjadi salah satu andalan utama pemerintah dalam mencapai target netral emisi karbon atau Net Zero Emission (NZE) pada tahun 2060.
Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (Dirjen EBTKE) Kementerian ESDM, Eniya Listiani Dewi, mengungkapkan bahwa pemerintah berencana memanfaatkan PLTP sebagai beban dasar (baseload) listrik dalam upaya menggantikan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) berbahan bakar batu bara.
“Target bauran energi baru terbarukan (EBT) akan terus meningkat hingga 2060. Potensi panas bumi kita akan terus digenjot,” ungkap Eniya dalam acara Media Gathering Subsektor EBTKE, di Kantor Ditjen EBTKE, Jakarta, Senin (9/9/2024).
Eniya menjelaskan bahwa Indonesia memiliki potensi energi panas bumi yang sangat besar, mencapai 24 Giga Watt (GW). Potensi ini akan dimaksimalkan sebagai bagian dari skenario NZE yang ditargetkan pada tahun 2060.
Selain energi panas bumi, Eniya juga menyebutkan bahwa energi surya akan memiliki peran signifikan dalam bauran energi terbarukan Indonesia di masa depan. “Surya pasti akan memiliki porsi tertinggi dalam bauran energi kita,” jelasnya. Ia juga menambahkan bahwa energi angin dan air akan menjadi sumber energi terbarukan lainnya yang akan dimaksimalkan. “Hidro akan menjadi beban dasar (baseload) kita. Potensi ini akan kita optimalkan.”
Sebelumnya, Eniya menyatakan bahwa pemerintah membuka peluang untuk mempercepat penghentian operasional beberapa PLTU batu bara lebih awal dari rencana awal. Setidaknya, terdapat 13 unit PLTU yang berpotensi untuk dipensiunkan secara dini sebelum tahun 2030. Salah satu PLTU bahkan direncanakan untuk pensiun dini pada 2028.
“Dari 13 unit PLTU tersebut, beberapa di antaranya sudah tua dan akan berhenti beroperasi secara alami pada 2030. Kami menggunakan skema coal phase down, di mana PLTU akan dibiarkan beroperasi hingga kontrak jual beli listriknya berakhir,” jelas Eniya.
Meskipun tidak merinci seluruh 13 PLTU yang dimaksud, Eniya menyebut beberapa nama seperti PLTU Suralaya di Banten, PLTU Paiton di Jawa Timur, dan PLTU Ombilin di Sumatera Barat. “Suralaya, Paiton, dan Ombilin termasuk dalam daftar 13 PLTU yang dibahas untuk pensiun dini. Misalnya, Ombilin bisa saja menjadi salah satu yang paling cepat untuk dimatikan,” tambahnya.
Dengan strategi ini, Kementerian ESDM berharap dapat mendorong transisi energi secara berkelanjutan menuju energi yang lebih bersih, sekaligus memastikan tercapainya target Net Zero Emission pada 2060. Pembangunan PLTP dan peningkatan penggunaan energi terbarukan seperti energi surya, angin, dan air akan menjadi kunci utama dalam mencapai target tersebut.
Pemerintah berkomitmen untuk mempercepat peralihan dari energi fosil ke energi baru terbarukan, sejalan dengan agenda global untuk mengurangi dampak perubahan iklim.(c@kra)