Import Beras Timbulkan Keresahan Petani
MoneyTalk, Jakarta – Badan Pusat Statistik atau BPS mencatat Indonesia masih melakukan impor beras yang mencapai 3,05 juta ton pada periode Januari hingga Agustus 2024.
Ini artinya pemerintah masih terus melakukan impor beras jor-joran yang merusak harga beras di petani, atau merugikan petani, mengurangi devisa negara, dan mempengaruhi kesejahteraan petani
Dengan masih adanya Import beras Ketua MPR Bambang Soesatyo Meminta pemerintah untuk mengevaluasi kebijakan impor beras tersebut agar tidak menimbulkan keresahan bagi petani dan juga masyarakat.
Selain itu, Bambang Soesatyo meminta pemerintah untuk menjamin dan memastikan petani tidak mengalami kerugian akibat kebijakan impor beras tersebut, dan meminta pemerintah berkomitmen tetap mengutamakan produksi beras dalam negeri terlebih dahulu ketimbang impor.
Dan sebelumnya Presiden Joko Widodo menyatakan bahwa Indonesia membutuhkan impor beras lantaran sulit untuk mencapai swasembada. Terlebih jumlah penduduk Indonesia yang terus bertambah dan mereka butuh beras.
Kemudian alasan pemerintah melakukan jor joran import beras Karena untuk kebutuhan bantuan pangan, Untuk stabilisasi harga pangan, Untuk stok akhir dan untuk menahan laju kenaikan harga beras.
Berarti Jika ingin menghentikan import beras, tidak cukup hanya dengan statemen di publik atau media seperti yang dilakukan oleh Bambang Soesatyo. Seharusnya sebagai Ketua MPR, yang punya power yang besar, lebih bisa menekan Presiden Jokowi agar import beras dihentikan.