MoneyTalk, Jakarta – Diskusi mengenai dinamika politik Indonesia selalu menarik perhatian, terutama saat spekulasi muncul mengenai hubungan antar-elite politik. Baru-baru ini, pernyataan dari Muhammad Qodari (Mr. Q) di kanal Total Politik pada Rabu, 30 Oktober 2024, mencuatkan spekulasi bahwa Megawati Soekarnoputri, Ketua Umum PDI Perjuangan, turut menjadi bagian dari pemerintahan yang akan dipimpin oleh Prabowo Subianto. Dalam sesi tersebut, Mr. Q memberikan pandangan yang menantang anggapan umum bahwa pemerintahan Prabowo akan bernuansa militeristik.
Megawati dan Posisi Strategis dalam Pemerintahan
Mr. Q dalam pernyataannya menyinggung bahwa Megawati saat ini menduduki posisi penting sebagai Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) dan Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN). Kedua posisi ini adalah lembaga strategis yang bertujuan membentuk landasan ideologis dan kemajuan ilmiah bagi Indonesia. Kedekatan Megawati dengan pemerintahan saat ini dianggap sebagai bukti bahwa pengaruhnya tetap signifikan meski bukan dalam kabinet eksekutif.
Menurut Qodari, kehadiran figur-figur dari PDI Perjuangan di sekitar pemerintahan menandakan hubungan sinergis antara Prabowo dan partai yang dipimpin oleh Megawati. Meski Dedi Sitorus dari PDI Perjuangan menyangkal keterkaitan resmi PDI Perjuangan dengan pemerintahan Prabowo, Mr. Q menilai bahwa pandangan ini bersifat pribadi dan tidak mewakili seluruh perspektif PDI Perjuangan.
Spekulasi Militeristik
Di tengah persepsi umum yang melihat sosok Prabowo dengan gaya kepemimpinan yang tegas, bahkan dianggap militeristik, Mr. Q justru menilai sebaliknya. Menurutnya, Prabowo bukanlah sosok yang akan menerapkan pendekatan militer secara kaku dalam pemerintahannya. Dalam wawancara tersebut, Mr. Q menggambarkan suasana di pemerintahan yang ia sebut lebih “humanis” dan “terbuka,” serta jauh dari kesan “militan”. Ia bahkan menyebut adanya kebebasan berpendapat dalam perumusan kebijakan di pemerintahan Prabowo.
Hal ini tercermin dalam retret yang diadakan di Magelang baru-baru ini, di mana Prabowo berinteraksi akrab dengan para menteri dan pejabat lain, termasuk figur-figur dari latar belakang militer dan sipil, seperti Kapolri, Panglima TNI, dan pejabat sipil lainnya. Aktivitas seperti jalan baris-berbaris dan latihan dasar yang lebih kasual disebutkan oleh Mr. Q sebagai upaya Prabowo untuk menciptakan kekompakan antar-anggota kabinet.
Antusiasme Terhadap Produk Dalam Negeri: Mobil Maung
Di acara yang sama, Mr. Q juga berbagi kisah mengenai keputusan Prabowo untuk menggunakan mobil Maung, sebuah kendaraan buatan PT Pindad. Menurutnya, Prabowo memilih Maung atas mobil dari negara lain sebagai bentuk keberpihakan terhadap produk dalam negeri. Dalam sebuah cerita ringan, Prabowo dikatakan menolak tawaran mobil merek asing dan lebih memilih produk nasional yang merefleksikan komitmennya terhadap kemajuan industri Indonesia. Mr. Q melihat bahwa antusiasme Prabowo terhadap Maung sebagai cerminan dari sikapnya yang pro-Indonesia. Lebih dari sekadar pilihan kendaraan, langkah ini dinilai sebagai dorongan bagi pejabat lain untuk ikut mendukung produk nasional.
Megawati sebagai Penyeimbang Pemerintahan?
Kedudukan Megawati di BPIP dan BRIN bisa ditafsirkan sebagai bentuk keseimbangan dalam pemerintahan. Bagi Mr. Q, keberadaan Megawati di posisi tersebut menandakan bahwa pengaruh PDI Perjuangan tetap terjaga, meski Prabowo menduduki kursi presiden. Dalam kondisi ini, Megawati berperan sebagai figur yang mengarahkan kebijakan ideologis dan ilmiah Indonesia, sementara Prabowo menjadi eksekutor kebijakan di lapangan.
Hal ini semakin menguatkan pandangan bahwa pemerintahan mendatang tidak semata-mata akan didominasi oleh pandangan militeristik, tetapi juga oleh nilai-nilai ideologis yang diperjuangkan oleh PDI Perjuangan dan Megawati sendiri.
Spekulasi mengenai “Megawati sebagai bagian dari pemerintahan Prabowo” menimbulkan interpretasi bahwa Prabowo ingin merangkul lebih banyak elemen masyarakat untuk menciptakan pemerintah yang inklusif dan harmonis. Dengan menjaga tokoh senior seperti Megawati di posisi strategis, Prabowo tampak berupaya membangun pemerintahan yang tidak hanya solid secara internal, tetapi juga memiliki pijakan kuat di bidang ideologi dan inovasi.
Pernyataan Mr. Q memberikan pandangan menarik bahwa pemerintahan Prabowo tidak akan berfokus hanya pada pendekatan yang keras, melainkan mengutamakan pendekatan yang terbuka dan kolaboratif.(c@kra)