Mau Daftar Program Petani Milenial? Ini Persyaratannya

  • Bagikan
Mau Daftar Program Petani Milenial? Ini Persyaratannya
Mau Daftar Program Petani Milenial? Ini Persyaratannya

MoneyTalk, Jakarta – Pertanian modern kini menjadi primadona di tengah generasi muda Indonesia yang mencari peluang usaha menguntungkan dan berkelanjutan. Salah satu program inovatif yang mendukung hal ini adalah Program Brigade Pangan, yang diinisiasi Kementerian Pertanian untuk menarik minat dan partisipasi pemuda dalam sektor pertanian dengan metode dan teknologi canggih. Artikel ini akan membahas secara rinci program ini, persyaratannya, serta informasi penting lainnya.

Program Brigade Pangan adalah inisiatif pemerintah untuk membentuk kelompok usaha tani modern yang beranggotakan para petani milenial. Program ini bertujuan meningkatkan produktivitas dan efisiensi pertanian padi di 12 provinsi di Indonesia melalui penerapan teknologi modern seperti penggunaan drone dan mesin otomatis dalam setiap tahap proses pertanian, mulai dari pengolahan tanah, penanaman, hingga perawatan tanaman.

Mengapa program ini penting? Karena pertanian modern diharapkan mampu mendorong transformasi sektor agrikultur dari metode tradisional menjadi lebih efisien dan berkelanjutan. Menteri Pertanian menyebutkan bahwa para petani milenial yang terlibat dalam program ini bisa memperoleh pendapatan minimal Rp10 juta per bulan, dengan catatan keberhasilan bergantung pada kontribusi mereka sebagai wirausaha yang menguntungkan.

Untuk mengikuti program ini, terdapat beberapa persyaratan yang harus dipenuhi, antara lain:

Alumni UPT Pendidikan Lingkup Pertanian, Ini termasuk peserta yang telah lulus dari institusi pendidikan pertanian yang berada di bawah Kementerian Pertanian.

Alumni Perguruan Tinggi Mitra: Lulusan perguruan tinggi yang memiliki kerja sama resmi dengan Kementerian Pertanian.

Alumni SMK Pertanian Mitra: Contohnya adalah lulusan Sekolah Menengah Kejuruan Pertanian Pembangunan (SMKPP) atau yang setara seperti SPMA (Sekolah Pertanian Menengah Atas).

Untuk diketahui, Program Brigade Pangan hanya tersedia di 12 provinsi yaitu:

Sumatera: Aceh, Sumatera Utara, Riau, Jambi, Sumatera Selatan, dan Lampung.

Kepulauan Bangka Belitung.

Kalimantan: Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan.

Sulawesi: Sulawesi Selatan.

Papua: Papua Selatan.

Sementara provinsi lain seperti Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara belum termasuk dalam cakupan program ini.

Kunjungi Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) di wilayah Anda. Mereka bertanggung jawab untuk mendaftarkan petani milenial.

Daftarkan diri Anda sebagai petani milenial di desa Anda. Sampaikan niat Anda kepada PPL setempat, misalnya dengan mengatakan, “Pak/Bu, saya ingin didaftarkan sebagai petani milenial.”

Bagi alumni perguruan tinggi dan SMK pertanian mitra, pendaftaran dilakukan melalui Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) atau koordinator wilayah setempat.

Untuk petani milenial yang sudah terdaftar, bisa menghubungi koordinator provinsi melalui Dinas Pertanian setempat.

Salah satu poin unggulan dari program ini adalah penggunaan teknologi modern. Para peserta akan dibekali alat-alat canggih seperti traktor otomatis dan drone penyemprot pestisida. Mengapa teknologi ini penting? Karena penyemprotan dengan drone tidak hanya lebih cepat tetapi juga lebih efektif dalam menjangkau area yang sulit dicapai secara manual. Efek angin dari baling-baling drone membantu membuka daun tanaman, sehingga pestisida dapat merata hingga ke bagian bawah.

Menteri Pertanian menjelaskan, program ini dapat menjamin potensi penghasilan minimal Rp10 juta per bulan. Hal ini dicapai melalui mekanisasi dan skala usaha yang lebih luas serta efisiensi yang ditingkatkan. Kata kuncinya adalah “menguntungkan” yang berarti peserta diharapkan aktif berwirausaha dan mengelola pertanian modern yang didukung oleh teknologi.

Dalam video yang disiarkan di kanal YouTube Penyuluh Pertanian Lapangan, peringatan disampaikan terkait penipuan online yang mengatasnamakan program ini. Banyak tautan palsu yang meminta data pribadi seperti nomor KTP dan foto, yang dapat digunakan untuk kejahatan siber seperti phishing atau penipuan pinjaman online. Penting untuk memastikan bahwa semua informasi yang diperoleh berasal dari sumber terpercaya dan resmi, seperti situs Kementerian Pertanian atau PPL setempat.(c@kra)

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *