Kita Sudah Swadesi Plus
Oleh : Salamuddin Daeng
Kunjungan Prabowo ke India momentum ya sudah tepat. Mengapa? Karena saatnya sekarang masyarakat Indonesia belajar dari filosofi India. Negara kuc kuc hotahe memiliki atau mewarisi pemikiran filsafat besar yakni Swadesi yang pernah mereka pakai untuk melawan penjajahan atau kolonialisme Inggris.
Negara kuc kuc hotahe yang diispirasi oleh Gandi tidak membeli barang impor dari Inggris dan mengajak rakyat nya membeli buatan dalam negeri sendiri, buatannya sendiri. Sepertinya karena Inggris punya kebiasaan berdagang dengan negara jajahannya untuk menyedot harta, emas, perak, batu permata yang tersisa di tempat tempat yang disembunyikan.
Kunjungan Prabowo ke India mudah mudahan akan kembali dan menginspirasi stake holder Indoneaia bahwa mulai sekarang harus membeli barang dalam negeri. Jangan membeli barang impor. Jangan membeli apel impor, steak impor, shisha impor, cerutu impor, ngudut bako lokal saja. Ngelinting sendiri atau Ngelinting dewe alias Tingwe.
Kalau rakyat kebanyakan sebetulnya sudah Swadesi dari kemarin kemarin. Masalahnya adalah isi dompet sudah gak ada. Kalau uang gak ada di dompet, itu sudah pasti rakyat melakukan Swadesi. Tidak mungkin bisa membeli barang impor yang mahal. Beli dari tukang sayur yang lewat di depan rumah aja belum tentu bisa beli. Jadi sudah tepat Prabowo ke India dan belajar filosofinya Mahatma Gandi yakni gerakan Swadesi.
Apalagi sekarang mengingat kondisi isi kantong yang sudah kering, telah membuat bangsa Indonesia kere keriting. Dalam situasi tersebut maka sangat cocok untuk meniru Mahatma Gandi jangan beli apapun yang diimpor dari luar. Cukup lihat lihat saja, untuk menyenangkan hati.
Situasi kantong kering secara nasional adalah lahan yang sangat subur untuk membangun gerakan. Nah gerakan yang paling cocok adalah Swadesi. Ini adalah perpaduan yang sempurna, semangat Swadesi disaat kantong rakyat sudah keriting. Wong kere ya berhenti belanja
Apalagi sebentar lagi bulan puasa maka secara otomatis masyarajat Indoneaia akan berpuasa berbelanja barang Impor. Bulan puasa akan menjadi momentum Swadesi, karena benar benar berpuasa makan minum yang bersamaan dengan kantong yang kere keriting. Ini namanya *Swadesi plus. Peningkatan kualitatif dan kuantitatif dari model Swadesi negara kuc kuc hotahe.* Ibarat botol ketemu tutup. Swadesi ketemu kantong kering.
Penulis : Salamuddin Daeng