Golkar Membuang Airin, lalu Dipungut dan Bahlil Seolah Jadi Pahlawan.
MoneyTalk, Jakarta – Dedy Sitorus, politisi PDIP, menyampaikan pandangannya terkait langkah Partai Golkar yang mencabut dukungannya terhadap Airin Rachmi Diany dalam Pilkada Banten. Dalam pernyataannya di kanal YouTube NES 2024 pada Minggu (01/09), Dedy mengkritik tindakan Golkar yang dinilai mempermainkan Airin, mantan Wali Kota Tangerang Selatan, dengan membatalkan dukungan setelah berbulan-bulan menggantung statusnya.
“Golkar akhirnya menelan ludahnya sendiri, mencabut dukungan D1 KWK terhadap calon dari luar partai. Airin digantung dan akhirnya dilepas begitu saja. Padahal, dia dan keluarganya mungkin adalah salah satu tulang punggung terkuat Partai Golkar di Provinsi Banten,” kata Dedy Sitorus.
Menurut Dedy, tindakan Golkar ini membuat Airin menangis dan merasa dikhianati oleh partai yang selama ini ia perjuangkan. Dedy juga menegaskan bahwa Airin tetap memilih tegar dan melanjutkan langkah politiknya bersama PDIP, di bawah bimbingan Megawati Soekarnoputri. “Di rumah banteng, Ibu Megawati Soekarnoputri menggembleng Airin agar tetap tegar, karena politik itu keras,” tambahnya.
Namun, yang menjadi sorotan Dedy adalah sikap Bahlil Lahadalia, Menteri Investasi sekaligus tokoh Golkar, yang terkesan memposisikan diri sebagai pahlawan setelah partainya membuang Airin. “Bahlil seolah merasa terzolimi dan tiba-tiba muncul dengan mengatakan kader Golkar yang bagus jadi mau diambil. Jangan maksa-maksa, Pak Bahlil. Masya Allah, jangan ada plot twist yang tidak benar,” ujar Dedy.
Dedy mengkritik keras manuver Bahlil yang dianggapnya melecehkan PDIP dan Airin. Menurutnya, PDIP tidak pernah memaksa siapapun untuk bergabung atau mengenakan atribut partai. “Tidak pernah kita memaksa orang pakai baju PDIP, apalagi kader partai lain. Kagak pernah bosku. Jadi tolong jangan bermain sandiwara. Jadi manusia itu harus tegas,” tegas Dedy.
Ia juga menegaskan bahwa apa yang dilakukan oleh Golkar merupakan bentuk pengkhianatan terhadap kadernya sendiri. “Kalian yang membuang, lalu kalian yang sekarang menjadi pahlawan, gimana sih? Masa depan partai lain kok begitu,” sindirnya.
Pernyataan Dedy ini menyoroti ketegangan politik dan dinamika antar partai jelang Pilkada, terutama terkait perebutan pengaruh dan kader potensial seperti Airin. Langkah politik Golkar dan respons dari kader PDIP ini menjadi bagian dari drama politik yang sedang memanas menjelang Pemilu dan Pilkada mendatang.(c@kra)