MoneyTalk, Jakarta – Dalam wawancara yang diunggah di kanal YouTube Zulfan Lindan Unpacking Indonesia pada Selasa (29/10), Mayjen TNI Purn. Supiadin AS, yang juga politisi dari Partai NasDem, berbagi pandangan menarik mengenai pendekatan pemerintahan Presiden Prabowo dalam membina disiplin dan kinerja kementerian melalui strategi pengawasan.
Berdasarkan pernyataan Mayjen Supiadin, Presiden Prabowo tidak hanya sekadar menekankan komitmen kerja kepada jajaran kementerian, tetapi juga menunjukkan keseriusannya untuk memastikan seluruh pihak terkait mampu mengimplementasikan hasil pembekalan singkat yang dilakukan sebelumnya di Magelang.
Supiadin menekankan bahwa pemerintahan Prabowo tidak hanya memberikan pelatihan atau arahan singkat, tetapi juga diiringi dengan metode evaluasi dan pengawasan yang ketat. Strategi pengawasan yang direncanakan ini diakui Supiadin terinspirasi dari pengalaman Prabowo di militer yang mengutamakan kedisiplinan dan ketegasan, namun tidak bersifat militeristik.
Pengawasan Dua Lapis: Sidak dan Inspeksi Tidak Resmi
Menurut Supiadin, Presiden Prabowo kemungkinan besar akan melakukan sidak rutin ke kementerian dan lembaga negara, mengawasi langsung kinerja dari para pejabat publik, tanpa pemberitahuan terlebih dahulu.
“Sewaktu-waktu, Presiden Prabowo dapat hadir di kementerian tertentu untuk melihat secara langsung apakah program-program dan kebijakan telah dijalankan dengan baik,” ujar Supiadin.
Sidak resmi hanyalah salah satu cara yang bisa dilakukan presiden. Prabowo juga akan mengandalkan inspeksi tidak resmi melalui utusan atau staf kepercayaannya yang akan mengamati kinerja dan perubahan di kementerian-kementerian tersebut. Dalam konsep ini, kementerian diharapkan lebih proaktif dan selalu siap menghadapi pengawasan tanpa pandang bulu dan tanpa mengetahui kapan inspeksi dilakukan.
“Presiden Prabowo dapat mengirim utusan atau staf kepresidenan untuk memantau langsung kondisi di lapangan. Hal ini bisa menjadi cerminan dari disiplin dan integritas yang selama ini diterapkan Prabowo,” jelas Supiadin.
Pendekatan tersebut diharapkan mampu mendorong semua lapisan di kementerian, dari menteri hingga jajaran bawahnya, untuk bekerja lebih disiplin dan transparan, tanpa merasa terancam dengan inspeksi dadakan.
Tegas dan Berorientasi Hasil: Tiga Hari Pembekalan di Magelang yang Sarat Makna
Pembekalan yang dilakukan selama tiga hari di Akademi Militer (Akmil) Magelang beberapa waktu lalu memberikan dasar penting bagi jajaran kementerian untuk memahami visi presiden. Pembekalan ini tak hanya sekedar formalitas, namun juga mencakup nilai-nilai kedisiplinan dan kebersamaan yang dikedepankan oleh Prabowo. Dalam wawancara, Supiadin juga menggarisbawahi bahwa keberhasilan pembekalan ini tergantung pada bagaimana para menteri dan pejabat tinggi lainnya mampu menerapkan nilai-nilai yang mereka peroleh di Magelang ke dalam kinerja sehari-hari.
Menurut Supiadin, ucapan tegas Prabowo yang meminta agar siapa saja yang tidak mendukung atau tidak setuju dengan program-program pemerintah untuk keluar dari pemerintahan menunjukkan tekad dan keseriusan Presiden dalam mencapai target-targetnya. Pernyataan tegas itu diharapkan mampu memotivasi para menteri dan pejabat terkait untuk bekerja lebih serius.
NasDem dan Peran Strategisnya Sebagai Pendukung Pemerintah di Luar Kabinet
Meskipun mendukung penuh pemerintahan Presiden Prabowo, Partai NasDem memilih untuk tidak masuk ke dalam kabinet. Supiadin menjelaskan bahwa keputusan ini bukanlah tanda ketidaksenangan atau tanda “ngambek,” melainkan cerminan konsistensi NasDem sebagai partai yang memilih untuk menjadi pendukung tanpa berada langsung dalam kabinet.
Ketua Umum NasDem, Surya Paloh, bahkan secara tegas menyatakan, NasDem akan mendukung pemerintahan tanpa harus memiliki kursi menteri.
“Dalam dunia politik, kita tidak selalu harus berada di dalam pemerintahan untuk dapat berperan besar. NasDem tetap mendukung kinerja pemerintahan ini dengan tetap kritis dan konstruktif,” ujar Supiadin.
Ia menambahkan, NasDem akan memberikan dukungan penuh dengan cara mengedepankan kerja sama yang konstruktif, termasuk melalui media yang mereka miliki seperti Metro TV, yang secara aktif menyoroti kinerja pemerintah. Keputusan ini juga menjadi bagian dari strategi NasDem untuk membangun kekuatan politik yang stabil hingga pemilu 2029.
Pendidikan Politik untuk Masyarakat: Tugas NasDem dalam Membendung Polarisasi
Dalam situasi sosial dan politik yang kerap kali diwarnai upaya-upaya adu domba, NasDem bertekad untuk memberikan pendidikan politik yang sehat kepada masyarakat. Dukungan ini tidak semata untuk menghindari konflik di pemerintahan, tetapi juga untuk mengedukasi publik agar tidak mudah terpengaruh oleh berita palsu atau sentimen yang memecah belah.
Supiadin menegaskan, NasDem akan menjadi mitra yang kritis bagi Prabowo di luar kabinet. Dengan kursi yang menempatkannya sebagai partai terbesar keempat di DPR, NasDem akan tetap mendukung kebijakan yang pro-rakyat dan mendukung pembangunan nasional dengan pendekatan yang konsisten.
Membangun Pemerintahan yang Disiplin dan Efisien
Pendekatan pengawasan yang dilakukan oleh Presiden Prabowo, di bawah pandangan Mayjen Supiadin AS, menawarkan perspektif baru mengenai pentingnya disiplin dan kedisiplinan tinggi dalam menjalankan pemerintahan. Dengan strategi pengawasan berlapis dan komitmen dari partai pendukung seperti NasDem, pemerintahan Presiden Prabowo diharapkan mampu mencapai sasaran dan memenuhi harapan masyarakat. Tidak hanya dengan menerapkan kebijakan, tetapi juga dengan membuktikan konsistensi dan transparansi dalam implementasinya.
Melalui sidak yang dilakukan baik secara resmi maupun tidak resmi, Prabowo akan menunjukkan gaya kepemimpinan yang tidak hanya tegas, namun juga proaktif dalam memastikan pelaksanaan kebijakan berjalan sesuai harapan.(c@kra)