Dana Infrastruktur Tunjang KTT ASEAN Labuan Bajo, Harusnya Dialokasi untuk Sekolah Gratis Putra-Putri NTT
JAKARTA, MoneyTalk – Direktur Political and Public Policy Studies (P3S), Jerry Massie mengatakan, harusnya pemerintah mencari tempat yang representatif tidak perlu lagi membangun berbagai macam infrastruktur. Terutama dalam penyelenggaran KTT ASEAN.
Pasalnya penyelenggaran KTT ASEAN di Labuan Bajo, ia yakini banyak pemerintah gelontorkan anggaran untuk membangun infrastruktur penunjang di sana.
Padahal, bila lokasi kegiatannya dialihkan ke kota-kota yang sudah siap, pemerintah bisa mengalihkan anggaran tersebut untuk biaya pendidikan anak putus sekolah dan kuliah gratis bagi para generasi penerus bangsa di Nusa Tenggara Timur (NTT).
“Kalau penyelenggaraannya di kota-kota yang sudah siap secara infrastruktur kan enak. Jadi APBN nya bisa alokasikan buat anak yang tak mampu. Jadi adik-adik di NTT yang kurang mampu tapi ingin kuliah dibantu pakai uang itu,” kata Jerry Massie kepada wartawan, Rabu (3/5/2023).
Menurut Jerry, justru bila anggaran banyak dikeluarkan untuk membangun sarana penunjang pelaksanaan KTT ASEAN namun di sisi lain di wilayah NTT masih banyak anak-anak tidak mampu melanjutkan studi karena terbatas biaya, maka berbalik dengan upaya memperkuat relevansi ASEAN.
Mengingat semangatnya ASEAN adalah merespon tantangan kawasan dan global, dan memperkuat posisi sebagai pusat pertumbuhan ekonomi kawasan, demi kemakmuran rakyat di Asia Tenggara.
“Bagaimana rakyat mau makmur kalau banyak yang putus sekolah karena tidak ada biaya? Nah ini seharusnya para pembisik presiden tahu sebelum mengajukan tempat. Mendingan uangnya buat biaya sekolah gratis dan diberi pelatihan soft skill biar ada kemampun khusus bila masuk dunia kerja,” tutup Jerry.
Sebelumnya, Gerakan Mahasiswa dan Petani NTT (Gempa NTT), tolak KTT ASEAN di Labuan Bajo. Pasalnya mereka menilai putra-putri NTT lebih membutuhkan anggaran untuk revolusi pendidikan. Bukan hanya sekadar mengakomodasi antusiasme masyarakat sifatnya hanya sesaat.
“KTT Asean di Labuan Bajo otomatis menggerus banyak annggaran APBN. Khususnya untuk bangun jalan sana sini dan infrastruktuk penunjang lain.” kata Koordinator Gempa NTT Yohanes DN dalam keterangannya.
Harusnya lanjut Yohanes, KTT ASEAN digelar di wilayah yang telah maju seperti di wilayah Jawa ataupun Jakarta. Hal itu agar tidak menguras banyak anggaran APBN. Jadi anggaran tersebut bisa dialokasikan untuk membiayai anak putus sekolah di NTT. Perbaiki sekolah-sekolah rusak di NTT.
Yohanes menambahkan, putra-putri NTT butuh kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Kuliah gratis bagi mahasiswa dan jaminan lapangan kerja untuk sarjana.(MT)