CNC meminta KPK segera Periksa Budi Karya dan Eric Thohir
MoneyTalk, Jakarta- Pada pemeriksaan yang dilakukan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Hasto Kristiyanto, Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), menyebut nama-nama penting dalam kasus dugaan korupsi yang melibatkan proyek DJKA (Daya Jangkau Konektivitas Angkutan). Nama-nama tersebut adalah Budi Karya Sumadi, Menteri Perhubungan Republik Indonesia, dan Erick Thohir, Menteri Badan Usaha Milik Negara.
Hal ini ditanggapi serius oleh Direktur Eksekutif Cakra Network Consultant (CNC) Totok Santoso saat dihubungi MoneyTalk.id Selasa (20/08)
Totok mengungkapkan tidak merasa heran dengan informasi tersebut dan sesuai dengan dugaannya, berkaitan dengan Tim Pemenangan pencalonan Presiden jokowi yang melibatkan Menterinya.
Lebih jauh Totok menjelaskan peran dari Eric Thohir dan Budi Karya dalam Tim Pemenangan Calon Presiden Jokowi-Makruf Amin di Pilpres 2019 lalu.
Dalam Pemilihan Presiden 2019, Erick Thohir dan Budi Karya Sumadi memainkan peran penting dalam tim pemenangan pasangan calon presiden Joko Widodo dan calon wakil presiden Ma’ruf Amin. Berikut adalah peran masing-masing dalam tim tersebut:
Menurut Totok, Erick Thohir menjadi Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma’ruf Amin. Dalam kapasitas ini, ia bertanggung jawab atas keseluruhan strategi kampanye, pengorganisasian, serta mobilisasi dukungan untuk pasangan calon. Tugasnya meliputi merancang strategi komunikasi politik, mengkoordinasikan berbagai elemen dalam tim kampanye, dan memastikan agar pesan-pesan kampanye tersampaikan dengan efektif ke masyarakat.
Selain itu untuk Budi Karya Sumadi Koordinator Bidang Infrastruktur yang saat itu menjabat sebagai Menteri Perhubungan, bertanggung jawab untuk mengkoordinasikan aspek-aspek terkait infrastruktur dalam kampanye. Perannya termasuk memanfaatkan pengalamannya dalam bidang transportasi dan infrastruktur untuk menjelaskan program-program yang berkaitan dengan pembangunan infrastruktur dalam visi dan misi Jokowi-Ma’ruf Amin.
Lebih lanjut Totok menyampaikan bahwa Keduanya, dengan latar belakang dan keahlian mereka, memberikan kontribusi signifikan dalam memenangkan pemilihan presiden tersebut. Erick Thohir dengan kepemimpinan dan manajerialnya, serta Budi Karya Sumadi dengan pemahaman mendalam tentang kebutuhan infrastruktur, bekerja sama untuk memperkuat posisi Jokowi-Ma’ruf Amin dalam pemilihan.
Dalam penegakan hukum sudah pasti bagi orang orang yang terkait disebutkan oleh para saksi dalam keterangannya sudah patut dan wajib KPK segera memanggil nama nama yang disebutkan demi tegaknya hukum di Indonesia tanpa pandang bulu.
“Kami atas nama CNC menekankan kepada KPK untuk segera memeriksa Eric Thohir dan Budi Karya, demi Penegakan hukum”, Timpal Totok.
Lebih jauh Totok menjelaskan soal pernyataan Hasto yang mencuat ini menambah dimensi baru dalam kasus DJKA yang sedang dalam penyelidikan. Hasto Kristiyanto mengungkapkan bahwa Budi Karya dan Erick Thohir terlibat dalam diskusi terkait proyek tersebut yang menurutnya merupakan bagian dari investigasi KPK. Namun, Hasto juga menegaskan bahwa keterlibatan mereka masih dalam ranah pemeriksaan dan belum ada keputusan resmi dari KPK mengenai status hukum kedua pejabat tersebut.
Kasus DJKA sendiri berkaitan dengan dugaan penyimpangan dalam proyek pengembangan infrastruktur transportasi yang didanai oleh anggaran negara. Proyek ini, yang bertujuan untuk meningkatkan konektivitas transportasi di berbagai wilayah, diduga mengalami sejumlah masalah administrasi dan pengadaan yang melibatkan sejumlah pihak.
Masih kata Totok bahwa CNC akan terus mengawal kasus ini dan terus berkomitmen dalam penegakan hukum di Indonesia.
“Kami akan terus kawal kasus ini sampai tuntas, demi penegakan hukum di Indonesia”, pungkas Totok.
Penyebutan nama-nama pejabat tinggi dalam kasus ini memicu spekulasi tentang kemungkinan implikasi politik dan administrasi lebih lanjut. Meskipun demikian, KPK menegaskan komitmennya untuk menyelesaikan penyelidikan secara objektif dan transparan, tanpa mempengaruhi proses hukum yang sedang berjalan.
Sementara itu, baik Budi Karya Sumadi maupun Erick Thohir belum memberikan tanggapan resmi mengenai tuduhan ini. Proses penyelidikan KPK akan menentukan apakah mereka akan dikenakan sanksi atau tindakan lebih lanjut terkait dengan keterlibatan mereka dalam kasus ini. (krisna)