Pramono Anung Mendayung Antara Jokowi dan Megawati. Tersingkirlah Anies
MoneyTalk, Jakarta – Dalam video yang diunggah di kanal YouTube “Official Chanel Edy Mulyadi” pada Rabu (28/08), Edy Mulyadi membahas secara mendalam dinamika politik terkini di Indonesia, terutama menjelang Pemilihan Presiden 2024. Video yang diberi judul “Posisi Pram di Antara Jokowi dan Megawati” ini mengungkap berbagai pandangan dan analisis tentang peran Pramono Anung serta berbagai tokoh politik lainnya.
Dalam diskusi yang merujuk pada percakapannya dengan Habib Umar Al Hamid, Edy mengungkapkan adanya upaya sistematis yang telah dilakukan sejak Februari lalu untuk mencegah Anies Baswedan maju sebagai calon presiden. Menurutnya, Anies dianggap sebagai ancaman besar dalam kontestasi politik mendatang, sehingga segala upaya dilakukan untuk memastikan ia tidak bertanding, bukan sekadar tidak menang. “Tanpa bermaksud mendahului takdir Allah SWT, hampir dipastikan angin akan memenangi pertarungannya siapapun lawannya,” ujar Edy.
Lebih lanjut, Edy mengkritik peran Presiden Joko Widodo yang disebutnya menggunakan berbagai cara untuk menjaga kendali politik, bahkan hingga memenjarakan dua menteri yang dianggap berpotensi mengalihkan dana korupsi ke pihak lain. Edy juga mengangkat pertanyaan tentang peran Megawati Soekarnoputri dalam dinamika ini, mengingat hubungan kompleks antara Jokowi dan Megawati yang menurutnya terjadi di balik panggung politik.
Edy juga membahas mengenai Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, yang menurutnya menjadi sosok populer namun kontroversial. Ahok dianggap memiliki pendukung militan dan pernah menjadi bagian penting dari strategi politik Jokowi, terutama saat menggantikan Jokowi sebagai Gubernur DKI Jakarta. Namun, Edy
menggarisbawahi bahwa meski ada banyak gesekan di antara para tokoh, Pramono Anung berhasil mempertahankan posisinya dengan sangat baik di tengah-tengah persaingan sengit antara Jokowi dan Megawati.
Edy menutup pembahasannya dengan pandangan kritis tentang para politisi yang sering kali menunjukkan dua wajah yang berbeda di depan publik dan di belakang layar. Ia juga menyatakan bahwa Anies terlalu berbahaya jika dibiarkan bertanding dalam Pilpres 2024 karena potensi kemenangannya sangat besar, yang dapat mengganggu peta politik hingga 2029.
“Kita tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi di belakang layar. Namun, seperti kata Habib Umar Al Hamid, ada upaya-upaya untuk mencegah tokoh-tokoh tertentu bertanding karena mereka dianggap sangat berbahaya bagi agenda politik pihak tertentu,” pungkas Edy.
(c@kra)
Views: 0