MoneyTalk, Jakarta – “Untuk saat ini baik Inchcape Indomobil Distribution Indonesia (IIDI) maupun Inchcape Indomobil Manufacturing Indonesia (IIMI) belum ada skema kerjasama dengan Pindad sehingga kami tidak bisa memberikan komentar lebih jauh perihal tersebut,”
[Kariyanto Hardjosoemarto, Sales and Marketing Director PT Inchape Indomobil Distribution Indonesia, 1/11/2024]
Istana menyebut beberapa komponen Mobil Pindad Maung yang rencana akan menjadi mobil menteri dan sejumlah pejabat lainnya ternyata diambil dari beberapa produsen, salah satunya Mercy. Sementara, pihak Mercedes-Benz melalui Sales and Marketing Director PT Inchape Indomobil Distribution Indonesia Kariyanto Hardjosoemarto, menyatakan saat ini tidak ada kerjasama antara Mercedes-Benz Indonesia dengan Pindad.
Lalu, bagaimana Maung Pindad mendapatkan sejumlah komponen Mercy? Dari pasar Loakan, atau dari barang bekas pasca tabrak lakalantas? Atau, Pindad mendapatkan komponen Mercy untuk Maung Pindad secara ilegal di Pasar Gelap?
Mercedez Benz, adalah produsen mobil berkelas. Mustahil, mengizinkan komponen atau suku cadangnya, dipakai produsen lainnya tanpa dasar kerja sama yang jelas.
Bahkan, untuk memproteksi dan menjaga kualitas kendaraan, Mercedez Benz secara ekslusif hanya memproduksi komponen dan sparepart untuk kendaraan produksi sendiri. Bukan untuk kendaraan di pasaran umum.
Padahal, sebelumnya Maung Pindad ini dielu-elukan sebagai mobil buatan anak negeri. Sudah di populerkan seantero negeri, nyaris mengalahkan kepopuleran mobil Esemka Jokowi.
Kepala Staf Kepresidenan (KSP) AM Putranto membanggakan Pindad Maung memiliki Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) yang cukup tinggi. Menurut Putranto, TKDN Pindad Maung itu sudah menyentuh 70 persen. Sementara itu, 30 persennya masih berasal dari banyak sumber seperti Mercedes-Benz dan juga merek Korea Selatan Ssangyong.
Waduh, ternyata kebanggaan terhadap Maung hanya seumur jagung, eh bahkan seumur jamur. Klaim penggunaan komponen Mercy, tanpa ada dasar kerjasama yang legal antara Pindad dengan produsen mobil jerman itu, menjadikan penggunaan komponen Mercy pada Maung Pindad ilegal.
Aktivitas ilegal ini, meruntuhkan kebanggaan pada Maung Pindad. Kalau cuma pasang komponen ambil dari produsen sana sini, ‘sekelas karoseri bermodal las asetilin juga bisa.’
Maung Pindad Prabowo, yang sudah dibanggakan tak seperti Mobil Esemka Jokowi ternyata sama saja. *Sama-sama memiliki Tingkat Kebohongan Dalam Negeri.* Hanya saja, memang Maung Pindad tak separah Esemka kandungan kebohongannya, tapi siapa sangka ternyata komponen Maung Pindad juga ilegal semua, bukan hanya yang dari Mercy?
Ini benar-benar memalukan! Mobil yang dibanggakan karya anak bangsa, ternyata memiliki unsur kebohongan. Menggunakan Komponen mercy tanpa dasar kerja sama, ini ilegal namanya !
Penulis: Ahmad Khozinudin, Sastrawan Politik